Benarkah Friday the 13th Itu Adalah Hari Sial?

Oleh Warkasa1919 November 13, 2020 2 komentar

Benarkah Friday the 13th Itu Adalah Hari Sial?

Orang Barat percaya bahwa hari Jumat yang jatuh pada tanggal 13 dalam sebuah bulan itu identik dengan kesialan. Makanya ada sebuah mitos yang dikenal sebagai Friday the 13^th di sana.

Biasanya, Friday the 13th itu terjadi satu kali dalam setahun. Tapi di tahun 2020, hari yang konon menuruut dunia barat dianggap sebagai 'sial' itu terjadi dua kali. Dan salah satunya terjadi di hari ini, Jumat, 13 November 2020.

Tahukah Anda? Ternyata bahwa sebelum angka 13 itu ada banyak hal baik yang diasosiasikan pada angka 12. Di dalam kultur Orang Barat misalnya, ada perayaan Dua Belas Hari Natal, 12 bulan dan tanda zodiak, hingga 12 suku Israel.

Dikutip dari CBC News, "(Angka tersebut) mendarah daging dalam peradaban Barat, terutama melalui Eropa ketika agama Kristen menyebar dari Mediterania ke Eropa dan ke Barat. Seluruh budaya kita dipengaruhi oleh kerangka acuan agama itu," kata David Reed, Profesor Bidang Agama Universitas Toronto.

Dan adalah aneh, jika pada akhirnya asosiasi itu tidak berlaku pada hitungan setelahnya. Sebab angka 13 justru dianggap punya sejarah kelam, termasuk hari Jumat yang menyertainya.

Kenapa hal itu terjadi? Selidik punya selidik, ternyata ada cerita di balik mitos tersebut. Antropolog University at Buffalo, Phillips Stevens Jr., menyebutkan bahwa ketakutan Orang-orang Barat kepada hari Jumat dan angka 13 itu dimulai pada Abad Pertengahan yang lalu. Yaitu setelah peristiwa Perjamuan Terakhir antara Yesus dan murid-muridnya.

Di ceritakan bahwa pada hari itu Yesus tengah makan bersama dua belas muridnya. Dan saat itu ada 13 orang di meja dan yang Orang yang ke-13 itu adalah Yesus sendiri. Saat itu mereka makan di hari Kamis, dan kemudian pada esok harinya Yesus disalib.

Selain cerita itu, ternyata masih ada cerita lain lagi yang terkait dengan hari Jumat dan angka 13. Dan itu bisa kita temukan pada Perang Salib. Di ceritakan bahwa hari dan tanggal tersebut, para Ksatria Templar yang bertempur di Perang Salib saat itu tertangkap dan kemudian dihukum mati.

Dan mungkin saja, Cerita-cerita itu yang pada akhirnya menjadi landasan kenapa angka 13 dan hari Jumat di anggap menjadi kombinasi keramat bagi Dunia Barat. Banya Orang Barat percaya bahwa duduk dengan 13 orang di meja itu tabu. Dan ada satu hal lagi tentang mitos angka 13 ini, salah satunya adalah dengan tidak memunculkan angka 13 di gedung-gedung pencakar langit di bangunan-bangunan milik mereka. Padahal menurut Stevens, hal-hal yang ianggap tabu itu awal mulanya muncul dari agama Kristen, tetapi pada perkembangannya malah menyebar ke budaya Barat lainnya secara umum.

Tetapi terlepas dari benar tidaknya akan mitos yang menyertai tentang Friday the 13th tersebut, adalah fakta, bahwa beberapa insiden yang dianggap buruk pernah terjadi dan itu memang bertepatan dengan Friday the 13th. Salah satu contohnya adalah kasus kematian rapper Tupac Shakur yang terjadi pada hari Jumat, tepatnya pada tanggal13 September 1996 dan kasus ini hingga saat ini masih menjadi misteri, sebab penembaknya masih belum diketahui.

Selain kasus kematian rapper Tupac Shakur, masih ada lagi kasus pemerkosaan dan pembunuhan Kitty Genovese yang terjadi pada 13 Maret 1964 lalu. Dan kasus kejahatan itu kemudian menjadi terkenal karena di kabar ada 38 orang yang mengetahui saat kejadian itu berlangsung, tapi tidak ada dari mereka yang berani melaporkannya ke polisi.

Dan jika pernah menonton Film Friday the 13th yang dirilis tahun 1980 lalu, maka kita akan tau bahwa Film tersebut juga menjadi salah satu film yang dianggap turut mempopulerkan mitos tentang Friday the 13^th tersebut.

Lalu bagaimana dengan di dalam negeri kita sendiri? Apakah Anda juga salah satu orang yang mempercayai bahwa Friday the 13th di anggap sebagai hari “sial”? Jika iya, silahkan tulis komentar Anda dibawah artikel ini.