Di Penghujung Waktu Kuingin Bersamamu
Di penghujung Masa aku masih di sini menemani langkahmu, sambil menatap menatap masa depan, tempat yang selalu engkau katakan kepadaku bahwa kita akan selalu bersama di tempat itu.
Di pergantian waktu pun aku masih terus berusaha tuk menggenggam erat jemari tanganmu yang seperti hendak melepaskan genggaman erat jemariku
Apakah engkau masih bisa merasakan perasaanku padamu?
Apakah engkau tau bahwa saat ini rasaku mengatakan bahwa engkau bukan yang kukenal dulu?
Apakah engkau tau bahwa jiwaku terasa hampa tanpamu?
Apakah engkau tau? Bahwa tak ada lagi kurasakan kehangatanmu seperti dulu
Ada apa denganmu?
Ini semua tentang rasa, rasa yang mengalir begitu saja dari dasar di hati ini, dan aku merasakan engkau sudah tidak lagi seperti yang dulu
Ragamu memang selalu ada bersamaku tapi tidak dengan hati dan rasamu.
Ada apa denganmu?
Waktu seolah telah mengambilmu dariku, apa benar begitu?
Apakah aku salah menilaimu?
Apakah engkau juga merasakan hal yang sama sepertiku? Raga kita memang selalu bersama tapi tidak rasamu.
Apakah kehadiranku di sisimu sudah tidak berarti lagi di matamu?
Apakah Sang Waktu telah mengambilmu dariku? Bukankah di mataku, engkau adalah sosok Sang Waktu itu.
Ada apa denganmu?
Saat ini aku bahkan hampir – hampir tak lagi mampu mengenalimu, apakah waktu telah berhasil merubahmu?
Haruskah aku melangkahkan kaki ku ini tuk pergi meninggalkanmu?
Haruskah rasa yang pernah kutitipkan padamu kuambil kembali?
Tidak!
Aku mencintaimu bahkan teramat mencintaimu hingga aku tak banyak menuntut banyak hal padamu
Bahkan ketika engkau berulangkali menyakiti hati dan perasaankupun semua itu tak pernah terucap dari bibirku
Karena aku ingin menjagamu seperti aku menjaga hubungan rasa ini agar tetap bisa bersama sampai ajal yang akan memisahkan kita
Apakah engkau ingin tau apa yang selalu menjadi keinginan terbesarku?
Di penghujung waktu, di sisa – sisa usiaku, aku hanya ingin rasa ini tak memudar. Agar engkau dan aku tidak sampai merasakan arti kehilangan sebelum kehilangan yang sebenar – benarnya kehilangan.
Aku milikmu dan selamanya akan begitu, jadi jangan pernah tinggalkan aku.
Catatan: Di buat oleh, Warkasa1919 dan Indra Laila. Ini hanya fiksi belaka, jika ada kesamaan Foto, nama tokoh,
tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur
kesengajaan