Mungkin Banyak Kemungkinan
1/
Saat ini sepertinya bukan waktunya untuk bercanda
Tapi entah memgapa aku banyak mengumbar emotikon senyum dan meringis di mana-mana
Padahal dalam hati tidak ada senyum secuil pun
Mungkin jiwaku sedang tidak ada di tempat
2/
Tanpa sebab kulihat seorang wanita sedang menangis di sebuah teras rumah, sesekali dia memaksa tersenyum sambil menyeka air matanya. Lalu meremas rok yang dia kenakan. Tangannya memgepal dan dipukul-pukulkan ke paha, terlihat seperti ada beban yang ingin dia keluarkan.
3/
Sendiri bukan beradti sepi
Ditengah keramaian bukan berarti riuh
Gelap tak selamanya gulita
Terang tak selamanya benderang
Sungai akan tetap mengalirkan airnya sampai ke hulu
Takpeduli musim mulai berganti
4/
Kemarau takberarti takkan turun hujan
Laut masih mempermainkan gelombang
Bumi tertawa terguncang-guncang,
melihat langit bermain wayang
Semua merasa senang
Rerumputan menari bergoyang-goyang
Tapi memgapa taklagi terlihat pelangi?
5/
Kita berhayal tentang empat musim
Tapi yang kita dapatkan sebuah cermin
Kita berhayal mempunyai tongkat ajaib
Tapi yang kita miliki rotan yang patah
Tak mungkin apa yang kita tuai tak seperti yang diharapan?
6/
Halaman baru telah dibuka, tapi memgapa masih kosong
Halaman berikutnya dibuka, hanya ada angka-angka
Tebal buku sekian halaman tapi semua tak kumemgerti tentang apa
Banyak juga tulisan-tulisan yang entah
Hayalan-hayalan yang entah, bersanding dengan mimpi-mimpi yang entah pula
7/
Morning all, aku melambai sebentar
Sugeng injing, aku mengangguk
Selamat pagi, aku bersiap dan menyisir rambut sampai klimis
Kemeja sudah licin diseterika rapi
Sepatu kulit coklat bekas orang Nederland kubeli diloakan, telah tersemir mengkilap
8/
Keributan kecil yang dirindukan ketika pagi menjelma
Rengekan si kecil mencari tetek ibunya
Aroma minyak goreng yang gosong, suara kelontang-kelonteng sutil beradu dengan wajan
Gemercik air kran, kropyak-kropyak piring sendok gelas dibilas
Teriakan ibu membangunkan seisi rumah hingga terdengar sampai ke pos jaga ujung gang
9/
Bisikkan kepadaku apa yang sudah kamu rasakan hari ini
Tulislah juga pada secarik kertas, berapa butir kerinduan yang sudah kauhitung?
Nyanyikan sebuah lagu tentang kesunyian, diiringi suara merdu burung malam
Aku yakin kita sudah lupa melihat ke arah bintang
10/
Kemarin kita masih duduk bersama di bangku ini
Melihat daun yang berjatuhan
Dan menyentuh embun pagi yang berkilauan
Tapi itu hanya kemarin, tak perlu disimpan dalam bilik ingatan
Apa mungkin sesuatu yang hanya sekejap perlu dikenang?
Usai Hujan, 08 Juli 2021
Inspiratif, mbak😊👍
BalasHapusSiiip
BalasHapusKeren Mba
BalasHapus