Nyanyian Waktu
Nyanyian Waktu
MENITIPKAN HARAPAN PADA LANGIT
kupungut kata demi kata diantara detik dan menit yang berserakan
Lalu kurangkai menjadi setangkai harapan
Kuberikan padamu agar kau susun menjadi lagu kehidupan
Gemercik air dan desau angin akan mengiringi
Aku takingin langit menjatuhkan airnya
Agar bisa kupandamgi kerlip bintang yang indah
Dan nyanyikan pada semesta, tentang cinta dan kasih sayang
Tentang harapan yang kutitipkan di langit hatimu
Ujung Malam, 2021
PERCAKAPAN
Dear hati
Terima kasih sudah mau terselip dalam ragaku
Terima kasih sudah mau menjadi teman bicaraku
Kamu tahu tentang hari ini?
Ada cerita apa yang bisa terdengar? Ada kisah apa yang sudah terukir?
Maaf saat ini aku sedang buta, tuli bahkan bisu
Dan jangan heran bila melihatku diam-diam tertawa, diam-diam marah dan diam-diam berlinang air mata
Karena saat inilah episode dimulai
Ketika bulan sabit menyaksikan
Larik-larik harap menembus malam
Mengetuk pintu langit yang tak terkunci
Malam Minggu, 2021
TENTANG CERITA SEDERHANA
Selamat malam gelap
Apa yang akan kau ceritakan padaku hari ini
Tentang kata-kata yang seperti daun terbang dan jatuh ke bumi
Atau tentang roda-roda yang meninggalkan jejak di atas aspal?
Bila tidak ada yang akan kau sampaikan, biarkan aku yang bercerita, hanya cerita sederhana
Yang akan membuat isi kepalamu membeku
Atau darahmu takbisa mengalir dalam pembuluh darah
Aku akan terus melantunkan kalimat-kalimat yang mungkin bisa membuat telingamu peka
Atau matamu berkunang-kunang
Lalu aku akan tertawa tertahan sambil memegangi perut yang mulai kram
Kita tidak sedang di dalam lubang
Tapi mengapa takbisa keluar untuk bernafas lega
Kaki kita tidak sedang dirantai, tapi mengapa takmampu bergerak
Sepertinya ada yang mengisolasi pikiran kita
Tiup saja serulingmu
Aku akan menikmati dan mbayangkan seolah dirimu adalah Khrisna si penggembala
Lantunkan irama puji-pujian yang akan membawa penduduk semesta sedikit membuka mata, dan berkata, "Ini bukan sekedar cerita kayangan."
Kamu mulai berpindah tempat duduk
Kali ini kau pilih duduk di atas batu besar
Dengan mimik yang lucu serta konyol, kau mulai bersuara lantang
Rupanya latihan berpidato
Kau memaksaku naik ke atas batu, aku menolak
Kupikir rumput ini masih tebal dan mampu membuat pantatku nyaman
Nerdua kita terbahak saling mentertawakan
Tina-tiba seorang anak lelaki berjalan menghampiri kita
Dia menatap tajam dirimu lalu bergantian padaku
Tak ada suara yang keluar dalam hitungan menit, alu mulai merasa ada yang aneh
Dengan suara yang pelan dia berkata, "Aku datang membawa cerita. Tentang awan putih yang indah di langit, tentang tunas yang mulai tumbuh, tentang seorang ayah yang mencari nafkah, tentang ibu yang bekerja mengurus rumah, dua puluh empat jam. Tentang hiruk pikuk pasar dan menjelma sunyi, tentang gedung-gedung sekolah yang meratap padih. Mana yang kau inginkan?"
Aku dan kamu hanya terdiam lalu saling memandang
Taktahu cerita apa yang harus kupilih, karena kami sendiri adalah kisah yang belum usai dalam
Minggu, Juli 2021
Anda sedang membaca Konten Premium, silahkan berlangganan untuk lanjut membaca, Kami mengemas berita dengan gaya bercerita
Konten Premium adalah salah satu jenis artikel pilihan yang tersedia di warkasa1919.com. Semua artikel yang dikunci dapat di akses cukup dengan menggunakan nomor ID langganan.
Artikel biasa adalah konten yang bisa diakses oleh semua pengunjung warkasa1919.com. Konten Premium
adalah konten yang dapat diakses dengan sistem berlangganan pada situs dalam jaringan
(online). Konten Premium disajikan dengan artikel yang lebih mendalam.
Cukup daftar di sini lalu
dapatkan kode unik setelah melakukan pembayaran.
Untuk transaksi berlangganan Konten Premium dapat memilih Metode Pembayaran