Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Menjadi Penulis Itu Bahagia

Ruang Berbagi dan Informasi

Menjadi Penulis Itu Bahagia


Aku tidak menyangka bakat alami ternyata mengalir di darahku. Dulu tak pernah sedikitpun bisa sejauh ini melangkah mempelajari dunia literasi. Yang penuh kejutan, lika-liku kehidupan. Semuanya sejalan setelah aku memilih melanjutkan pendidikan yang menunjang hobi sedari bisa membaca.


Cita-cita itu dimulai dari SD, seringkali bermain menjadi guru untuk adik-adik sepupu. Cita-cita yang aku tuliskan di buku tulis atas anjuran ibu guru. 


"Tuliskan 5 cita-citamu kelak itu bisa kamu raih!" 


Aku menuliskannya dengan rapi

 1.  Menjadi pramugari

 2. Menjadi sekretaris di perusahaan

 3. Menjadi guru

 4. Menjadi perawat

 5. Menjadi pengusaha


Wahhh ternyata dari kelima cita-cita itu dua diantaranya tercapai. Nomor 2 dan 3. Nomor 2 ketika aku bekerja di sebuah perusahaan garmen terletak di daerah Kapuk Jakarta. Perjalanan hidup dimulai dari buruh pabrik. Mencabuti benang bra sehingga tanganku kapalan. Setelah beberapa bulan kemudian dipindahkan menjadi penggunting busa bra. Ternyata debu bra melekat ke kulit wajah dan tangan. Akhirnya wajah penuh jerawat dan tangan juga gatal-gatal alergi.


Setelah beberapa bulan dipindahkan lagi menjadi admin atau sekretaris ruangan sampel room. Pencatatan bra yang sudah finish dikerjakan oleh karyawan, selain menyimpan beberapa pola, file ukuran bra, dan bra yang sudah jadi. Memajang sebahagian di lemari. Sebahagian lagi di simpan di gudang. Pekerjaan itu membutuhkan tenaga super ekstra. Pernah tanganku keseleo gara-gara mengangkat kardus yang berisi bra yang berat.


Setiap hari aku menangis, tidak kuat terlalu lama menjadi buruh pabrik. Sehingga suatu ketika aku nekad kuliah sambil bekerja. Di umur 25 tahun. Tiada kata terlambat mengejar impian. Aku memilih keguruan karena guru walaupun telah berumur selalu dibutuhkan. Dan itu salah satu cita-cita sedari kecil.


Kuliah ekstensi, setiap Sabtu dan Minggu. Berjuang selama empat tahun. Mendekati wisuda menemukan jodoh. Sungguh aku sangat senang dan mengucap syukur. Setelah menikah lamaran yang telah disebar membuahkan hasil. Anak memang membawa rezeki. Padahal pada saat itu hamil 3 bulan. Jika perusahaan mana mau menerima orang hamil. 


Menjadi guru sangat mengasyikkan. Bisa membimbing anak-anak bangsa. Tetapi setelah dua tahun mengajar. Aku merasa ada yang kurang. Aku tidak memiliki apa-apa untuk dijadikan contoh buat anak-anak. Rencana pembelajaran kurikulum 2013. Banyak yang diubah. Sehingga aku melakukan pencarian. Puncuk dicinta ulam pun tiba, aku menemukan aplikasi literasi pada tahun 2018. Banyak teman belajar dengan hobi yang sama. Aku banyak belajar dari mereka. Masuk grup WhatsApp dan belajar menulis setiap hari sesuai dengan tema yang ditentukan. Pertama kali yang mengajak masuk grup mba Lori seorang penulis handal. Kemudian ketemu mba Anis Bang Bekti. Mereka adalah penulis sejati. Dari mereka aku belajar banyak.


Setelah selesai tulisan dibagikan di aplikasi, kemudian ambil link kirim ke grup. Dengan senang hati mereka mengkritik mana yang harus diperbaiki. Kritikan itu sangat membangun. Sehingga aku bisa menulis walaupun tidak sehebat mereka.


Ternyata lambat laun aku semakin bisa. Menulis puisi, cerpen, artikel, bahkan sekarang membuat konten dari beberapa tulisan yang sekian lama terpendam. Biar mencuat lagi kepermukaan. Sungguh aku bahagia bisa menulis walaupun tidak sebagus mereka. Di dalam tulisan aku bisa melampiaskan segala rasa yang terpendam. Dan orang tidak tahu apakah itu sungguh-sungguh aku alami atau tidak. Bahkan pernah menulis puisi dari buku novel yang dibaca. Ketika jadi puisi beberapa teman literasi yang komentar mengira bahwa itu terjadi denganku. Ternyata tidak.


Aku menulis ketika sahabat di sekelilingku terluka. Jiwaku tersentuh dan tercipta sebuah puisi. Aku merasakan apa yang mereka rasakan. Aku bahagia bisa menulis. Kisah sulit yang pernah datang di kehidupanku.

Menjadi penulis itu bahagia, bisa diwariskan kepada anak dan cucu.



Erina Purba


Bekasi, 03092021

Sumber
1

Ubah Ikuti Blog


Silahkan berlangganan untuk membaca Konten Premium, Kami mengemas berita dengan gaya bercerita

Konten Premium adalah salah satu jenis artikel pilihan yang tersedia di warkasa1919.com. Semua artikel yang dikunci dapat di akses cukup dengan menggunakan nomor ID langganan.

Artikel biasa adalah konten yang bisa diakses oleh semua pengunjung warkasa1919.com. Konten Premium adalah konten yang dapat diakses dengan sistem berlangganan pada situs dalam jaringan (online). Konten Premium disajikan dengan artikel yang lebih mendalam.

Cukup   daftar di sini lalu dapatkan kode unik setelah melakukan pembayaran.

  • Dengan berlangganan Konten Premium, Anda mendapatkan semua berita dan informasi yang tidak disajikan pada konten biasa.
  • Dengan berlangganan Konten Premium, berarti Anda turut membantu keberlangsungan blog ini.  juga mendukung keberlangsungan informasi yang akan menjadi sumber kepercayaan diri ketika membuat keputusan.
  • Untuk benefit-benefit sebesar itu, harga berlangganan Konten Premium tergolong murah dan sangat bermanfaat.

 Untuk transaksi berlangganan Konten Premium dapat memilih Metode Pembayaran

Cukup masukan kode unik, Konten Premium bisa diakses melalui berbagai perangkat digital, seperti telepon pintar (smartphone), komputer genggam tablet, laptop, atau komputer meja (desktop).

Ketentuan Umum

  1. Dengan memakai produk artikel berbayar ini berarti Anda setuju untuk terikat dan patuh pada syarat dan ketentuan yang berlaku.
  2. Syarat dan ketentuan ini dapat berubah sewaktu-waktu dan Kami tidak berkewajiban untuk memberitahukannya kepada Anda.
  3. Syarat dan ketentuan ini dibuat untuk kepentingan bersama, untuk menjaga hak dan kewajiban masing-masing pihak, dan tidak dimaksudkan untuk merugikan salah satu pihak.

Dukungan

  1. Pelayanan support hanya melalui WhatsApp 
  2. Support hanya berlaku dengan syarat dan ketentuan 
  3. Tidak ada jaminan support gratis akan selalui diberikan. Namun begitu, Anda tidak perlu khawatir. Selama Kami masih online, setiap chatt yang masuk akan selalu diusahakan untuk dibalas.

Pemesanan dan Pembatalan

  1. Semua yang sudah dipesan/beli tidak bisa dikembalikan untuk alasan apapun.

Pembayaran

  1. Mata uang yang dipakai untuk pembayaran adalah Rupiah (IDR).
  2. Pembayaran bisa melalui ATM, internet banking, mobile banking, setoran tunai, maupun transfer antarbank ke rekening bank yang telah kami informasikan kepada Anda.
  3. Pembayaran dianggap lunas jika uang telah kami terima sesuai dengan jumlah yang harus dibayarkan. Segera lakukan konfirmasi kepada kami melalui fitur Konfirmasi Pembayaran yang tersedia di Warkasa1919.com atau melalui telepon/WA/email.
  4. Bank : BNI No Rek : 0223432494 A/N : Warkasa. 
  5. Kirim bukti transfer pembayaran  dan informasi pemesanan ke WhatsApp

Artikel Konten Premium dapat di share link-nya, tetapi bagi yang belum berlangganan hanya bisa membaca sebagian kontennya.

    KONTEN PREMIUM
    Anda sedang membaca Konten Premium dengan Metode Pembayaran, silahkan BERLANGGANAN untuk lanjut membaca

    PAYMENT

Pilih Layanan Kami

Nikmati akses tanpa batas dan mari bergabung bersama Warkasa1919.com

  • Artikel Premium

  • Jasa

  • Buku

13 komentar untuk "Menjadi Penulis Itu Bahagia"

Katedrarajawen 3 September 2021 pukul 09.46 Hapus Komentar
Menjadi penulis bahagia dengan ikhlas berbagi, Bu Ester ya
Meduster 3 September 2021 pukul 10.00 Hapus Komentar
Iya Pak Katedrarajawen, terimakasih salam hangat
Warkasa1919 3 September 2021 pukul 10.45 Hapus Komentar
Terimakasih sudah berbagi pengalaman, inspiratif 👍
Meduster 3 September 2021 pukul 10.49 Hapus Komentar
Terimakasih mas Warkasa, sukses selalu
Nitamarelda.com 3 September 2021 pukul 10.57 Hapus Komentar
Mantap sekali ternya banyak kejutan memilih menjadi penulis
Meduster 3 September 2021 pukul 11.03 Hapus Komentar
Benar mba Nita, kita bebas mengekspresikan nya
celotehnur54 3 September 2021 pukul 11.12 Hapus Komentar
Pengalaman hidup yang berliku2 membuat kita jadi dewasa ya, ananda. Termasuk dewasa dalam menulis. Terima kasih telah berbagi. Semoga ke depannya menjadi penulis lebih handal.
Meduster 3 September 2021 pukul 16.29 Hapus Komentar
Terimakasih Eyang Uti, salam sehat
Rumah Fiksi 1919 4 September 2021 pukul 17.26 Hapus Komentar
Senangnya masih bisa menulis dengan merdeka ☺️
Tanza Erlambang - Sawan Fibriosis 6 September 2021 pukul 08.49 Hapus Komentar
setuju banget .... 👍👍👍
Tanza Erlambang - Sawan Fibriosis 8 September 2021 pukul 10.34 Hapus Komentar
have a nice day
bread&salt 9 September 2021 pukul 03.09 Hapus Komentar
I wholy agree with you! Writing is a Art and so valuable!
Reyne Raea 14 September 2021 pukul 06.47 Hapus Komentar
Kalau saya dulu cita-citanya jadi insinyur, eh pantes saja nyasar di STM, hahaha.
Sayang pas lulus, udah ga pake insinyur, tapi ST :D

Btw, menulis memang membahagiakan ya :)