Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Aku Dalam Matamu (2)

Ruang Berbagi dan Informasi

<< Sebelumnya

Dua

*

Di tempat lain, seorang lelaki berperawakan tinggi ramping tengah duduk di atas Sampan, sambil melihat hijaunya dedaunan dari batang-batang pohon yang berdiri tegak menjulang di sepanjang kiri-kanan sungai, sesekali tangannya mempermainkan riak air yang terbelah ketika tertabrak oleh badan Sampan.

 

Dia mengambil air sungai dan membasuhkannya ke muka.

Di antara suara kicauan burung-burung yang terbang bebas di alam, sampan mulai berjalan pelan sebelum akhirnya berhenti, setelah sampan yang dia naiki berhenti, tanpa sadar Ia melihat pantulan wajahnya sendiri di atas air sungai, ketika melihat kearah kedua bola matanya, Ia kaget,

Sesaat Ia seperti tengah berada di atas kendaraan roda dua yang tengah melaju kencang di jalanan.

Naas kendaraan yang tengah dia tumpangi itu masuk ke dalam lubang, hingga tanpa sadar, secara reflek Ia langsung melompat tatkala kendaraan roda dua itu terjungkal bersama pengemudinya.

 

Sesaat matanya berkedip dan Ia terjungkal, masuk ke dalam sungai.

Sekujur tubuhnya basah hingga Ia merasa kedinginan, selanjutnya, bagai dalam fatamorgana Ia merasa ada tangan milik seorang wanita, menarik pergelangan tangannya hingga naik ke atas Sampan. 

Dalam gigil kedinginan, Ia tidak mampu melihat jelas wajahnya, hanya saja dia begitu mengenali gelang yang melingkar di pergelangan tangan wanita cantik yang baru saja menolongnya.

 

**

Di atas Sampan, temannya dan nakhoda sampan yang dia naiki tertawa lebar, melihat ke arah dirinya yang baru saja terjatuh ke dalam sungai.

Sambil mengeringkan dirinya dengan handuk yang baru saja diberikan oleh temannya, Ia memandang ke dalam sungai lalu ke pinggiran sungai, tempat dimana beberapa masyarakat desa memperhatikan kedatangannya ke tempat mereka.

lelaki berperawakan tinggi ramping dan seorang temannya yang berasal dari Kota itu memang sedang dalam perjalanan menuju ke suatu daerah terpencil yang terletak di pinggiran pulau Sumatera, tempat yang transportasinya hanya bisa dijangkau dengan kendaraan sampan dan sejenisnya.

 

***

Di dalam kamar milik salah satu warga desa yang memberi tumpangan menginap selama beberapa malam, lelaki berperawakan tinggi ramping itu mengambil jaket lalu mengenakannya, mencoba untuk mengusir hawa dingin dengan jaket yang sengaja dia bawa ketika bepergian keluar kota.

Sesaat sebelum kedua matanya terpejam, samar-samar Ia seperti melihat wanita yang tadi sempat menolongnya keluar dari dalam sungai itu datang, sambil tersenyum menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal yang Ia bawa.

Di luar kamar, hujan lebat yang turun dari sore hari memang masih mengguyur seisi desa. Terlihat Lelaki berperawakan tinggi ramping itu tidur melingkar di lantai beralaskan karpet kusam, walau hanya beralaskan karpet kusam dan berselimutkan jaket tetapi Ia terlihat merasa hangat dan nyaman sekali dalam tidurnya.

Suara azan subuh berkumandang, membangunkan lelaki berperawakan tinggi ramping itu dari tidurnya, setelah membuka jaketnya, ia bergegas ke kamar mandi, mengambil air lalu membasuh kedua tangan dan  menyelesaikan adab berwudhu dengan sempurna.

 

****

Di depan sebuah cermin, lelaki itu melihat ke arah kedua kaki hingga sampai ke wajahnya, sesaat melihat ke arah kedua bola matanya;  sesaat Ia seperti tengah berada di dalam sebuah kamar yang sudah tidak begitu asing dimatanya.

Sebuah tempat tidur yang beralaskan sprei berwarna merah marun yang terlihat kusut dengan dengan dua bantal guling serta beberapa lembar kertas di atasnya terlihat dari pantulan cermin di depannya.

Kedua bola matanya bergerak, melihat ke arah Meja Rias yang terletak di sudut sebelah kanan tempat tidurnya, beberapa peralatan make up serta Meja kecil dengan lampu tidur berada tepat di sebelah kiri tempat tidurnya.

Melalui pantulan cermin yang berada di depannya, ia kembali melihat isi kamar, gantungan handuk di sebelah pintu kamar mandi yang berada tepat di sebelah lemari pakaian, serta selimut tebal berwarna merah marun yang tadi malam dia pakai untuk menghangatkan tubuhnya.

Selimut?

 

Teringat kain tebal yang menyelimuti tubuhnya itu, tiba-tiba saja matanya berkedip dan saat ini Ia kembali melihat dirinya di depan Cermin kecil yang berada di dalam kamar yang tidak memiliki tempat tidur, hanya ada karpet kusam yang menjadi alas tidurnya malam tadi.

Di belakang dirinya, terlihat temannya yang masih tertidur pulas, meringkuk kedinginan dan juga bantal serta jaket yang tadi malam dia kenakan berada di sebelahnya.

 


Bersambung

Catatan : Di buat oleh, Warkasa1919 dan Rumahfiksi1919.  Baca juga Aku Dalam Matamu bagian satu yang tayang yang di Rumahfiksi.com  Jika ada kesamaan Foto, nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan

Sumber
1

Ubah Ikuti Blog


Silahkan berlangganan untuk membaca Konten Premium, Kami mengemas berita dengan gaya bercerita

Konten Premium adalah salah satu jenis artikel pilihan yang tersedia di warkasa1919.com. Semua artikel yang dikunci dapat di akses cukup dengan menggunakan nomor ID langganan.

Artikel biasa adalah konten yang bisa diakses oleh semua pengunjung warkasa1919.com. Konten Premium adalah konten yang dapat diakses dengan sistem berlangganan pada situs dalam jaringan (online). Konten Premium disajikan dengan artikel yang lebih mendalam.

Cukup   daftar di sini lalu dapatkan kode unik setelah melakukan pembayaran.

  • Dengan berlangganan Konten Premium, Anda mendapatkan semua berita dan informasi yang tidak disajikan pada konten biasa.
  • Dengan berlangganan Konten Premium, berarti Anda turut membantu keberlangsungan blog ini.  juga mendukung keberlangsungan informasi yang akan menjadi sumber kepercayaan diri ketika membuat keputusan.
  • Untuk benefit-benefit sebesar itu, harga berlangganan Konten Premium tergolong murah dan sangat bermanfaat.

 Untuk transaksi berlangganan Konten Premium dapat memilih Metode Pembayaran

Cukup masukan kode unik, Konten Premium bisa diakses melalui berbagai perangkat digital, seperti telepon pintar (smartphone), komputer genggam tablet, laptop, atau komputer meja (desktop).

Ketentuan Umum

  1. Dengan memakai produk artikel berbayar ini berarti Anda setuju untuk terikat dan patuh pada syarat dan ketentuan yang berlaku.
  2. Syarat dan ketentuan ini dapat berubah sewaktu-waktu dan Kami tidak berkewajiban untuk memberitahukannya kepada Anda.
  3. Syarat dan ketentuan ini dibuat untuk kepentingan bersama, untuk menjaga hak dan kewajiban masing-masing pihak, dan tidak dimaksudkan untuk merugikan salah satu pihak.

Dukungan

  1. Pelayanan support hanya melalui WhatsApp 
  2. Support hanya berlaku dengan syarat dan ketentuan 
  3. Tidak ada jaminan support gratis akan selalui diberikan. Namun begitu, Anda tidak perlu khawatir. Selama Kami masih online, setiap chatt yang masuk akan selalu diusahakan untuk dibalas.

Pemesanan dan Pembatalan

  1. Semua yang sudah dipesan/beli tidak bisa dikembalikan untuk alasan apapun.

Pembayaran

  1. Mata uang yang dipakai untuk pembayaran adalah Rupiah (IDR).
  2. Pembayaran bisa melalui ATM, internet banking, mobile banking, setoran tunai, maupun transfer antarbank ke rekening bank yang telah kami informasikan kepada Anda.
  3. Pembayaran dianggap lunas jika uang telah kami terima sesuai dengan jumlah yang harus dibayarkan. Segera lakukan konfirmasi kepada kami melalui fitur Konfirmasi Pembayaran yang tersedia di Warkasa1919.com atau melalui telepon/WA/email.
  4. Bank : BNI No Rek : 0223432494 A/N : Warkasa. 
  5. Kirim bukti transfer pembayaran  dan informasi pemesanan ke WhatsApp

Artikel Konten Premium dapat di share link-nya, tetapi bagi yang belum berlangganan hanya bisa membaca sebagian kontennya.

Pilih Layanan Kami

Nikmati akses tanpa batas dan mari bergabung bersama Warkasa1919.com

  • Artikel Premium

  • Jasa

  • Buku

10 komentar untuk "Aku Dalam Matamu (2)"

Rumah Fiksi 1919 3 Desember 2021 pukul 00.07 Hapus Komentar
Kerrren ceritanya 😁👍👍👍
Warkasa1919 3 Desember 2021 pukul 00.10 Hapus Komentar
Hehehe.. terimakasih sudah berkenan membacanya😊🙏
Dewi Leyly 3 Desember 2021 pukul 00.45 Hapus Komentar
Wow...kolaborasi lagi ya...😊👍👍
Warkasa1919 3 Desember 2021 pukul 00.48 Hapus Komentar
Hehehe.. iya😅🙏
celotehnur54 4 Desember 2021 pukul 07.21 Hapus Komentar
Certanya keren. Penasaran. Siapa sebenarnya lelaki berperawakan sedang itu. He he .... Selamat pagi, Mas Warkasa.
Warkasa1919 4 Desember 2021 pukul 10.40 Hapus Komentar
Selamat pagi Bu Nur.. hehehe..terimakasih sudah berkenan membacanya..
Tanza Erlambang - Sawan Fibriosis 9 Desember 2021 pukul 05.01 Hapus Komentar
mantul

👍👍👍
Warkasa1919 10 Desember 2021 pukul 07.55 Hapus Komentar
Terimakasih sudah berkenan membacanya, mas Tanza..
Tanza Erlambang - Sawan Fibriosis 11 Desember 2021 pukul 19.17 Hapus Komentar
have a nice weekend
Warkasa1919 12 Desember 2021 pukul 08.41 Hapus Komentar
Terimakasih atas kunjungan, Mas..