Provinsi Riau terus memperkokoh eksistensinya sebagai jantung ekonomi berbasis komoditas kelapa sawit di Indonesia. Namun, seiring dengan tuntutan pasar internasional terhadap prinsip keterbukaan informasi dan keberlanjutan, akses terhadap data Hak Guna Usaha (HGU) kini menjadi kebutuhan primer yang tak terelakkan bagi semua pemangku kepentingan.
Dalam laporan terbaru yang dirilis oleh Warkasa1919 Intelligence, integrasi teknologi spasial ke dalam manajemen data agraria telah membuka babak baru bagi transparansi di Riau. Melalui sistem ini, informasi luasan lahan bukan lagi menjadi rahasia yang terkunci, melainkan aset digital yang bisa diakses untuk riset, audit, maupun pengembangan investasi yang bertanggung jawab.
Peta Interaktif & Live Maps
Akses database utama dengan fitur navigasi GPS rute perusahaan, visualisasi grafik luasan, dan status kepatuhan ISPO/RSPO secara real-time.
Buka Database & Live MapsSalah satu tantangan utama yang sering dihadapi adalah ketidakpastian koordinat lahan. Hal ini sering memicu tumpang tindih lahan yang merugikan. Namun, melalui pendekatan pemetaan digital per wilayah administratif, kini keakuratan data dapat dipastikan hingga ke level desa.
Breakdown data per kabupaten sangat penting untuk melihat bagaimana korporasi besar mendominasi wilayah tertentu, seperti Siak, Kampar, dan Pelalawan. Ini memberikan pandangan objektif bagi pemerintah daerah dalam melakukan pengawasan rutin terkait kepatuhan sertifikasi keberlanjutan.
Analisis Data Per Kabupaten
Lihat rincian profil perusahaan sawit secara spesifik per wilayah administrasi dengan data HGU terlengkap se-Provinsi Riau.
Eksplorasi Data Per KabupatenDengan tersedianya fitur navigasi GPS dan export data ke Excel melalui platform Warkasa1919, kami berharap dapat membantu mempercepat proses audit independen serta meningkatkan literasi agraria di masyarakat Riau. Transparansi bukan sekadar angka, melainkan pondasi untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
.jpg)