Benih Ikan Lele
Benih Ikan Lele
Selain
media dan cara perawatan, hal penting lainnya agar usaha budidaya ikan
lele ini bisa berjalan dengan baik adalah penggunaan bibit ikan yang
berkualitas. Di Indonesia ini memang ada beberapa jenis ikan lela yang
biasa di budidayakan oleh para peternak ikan lele.
Untuk
hasil yang lebih baik, silahkan Sobat mencari referensi lebih lanjut
mengenai jenis-jenis ikan lele budidaya. Nulis Bersama (NB)
merekomendasikan jenis ikan lele Sangkuriang yang dikembangkan BBPBAT
Sukabumi. Diketahui bahwa jenis Ikan lele sangkuriang ini adalah hasil
perbaikan dari lele dumbo. BBPBAT mengembangkan ikan lele sangkuriang
karena kualitas lele dumbo yang saat ini sudah banyak beredar di
masyarakat semakin menurun dari waktu ke waktu.
Untuk
mendapatkan benih ikan lele ini Sobat mendapatkan dengan cara membeli
ataupun melakukan pembenihan ikan lele sendiri. Adapun untuk membuat
pembenihan sendiri akan kita ulas bagaimana cara pembenihan ikan lele
dan teknik pemijahan ikan lele pada sesi berikutnya
A. Syarat Benih Unggul
Sudah
dibahas sebelumnya bahwa salah satu kunci sukses usaha budidaya ikan
lele ini adalah pemilihan benih yang berkualitas baik. Adapun ciri-ciri
benih ikan lele yang berkualitas adalah sebagai berikut;
Ciri-ciri benih ikan yang sehat:
- Benih yang sehat gerakannya lincah
- Tidak terdapat cacat atau luka dipermukaan tubuhnya.
- Bebas dari bibit penyakit dan gerakan renangnya regular. Untuk menguji gerakannya, tempatkan ikan pada arus air. Jika ikan tersebut menantang arah arus air dan bisa bertahan berarti gerakan renangnya baik.
- Ukuran benih untuk budidaya ikan lele yang baik biasanya sekitar 5-7 cm.
Untuk
medapatkan hasil yang baik, usahakan ukuran bibit yang hendak di tebar
ke kolam memiliki ukuran yang merata, untuk mendapatkan ukuran yang rata
sobat bisa melakukannya dengan cara menyortirnya terlebih dahulu dengan
menggunkan ember sortir. Dengan bibit ikan lele ukuran 5-7 cm maka
dalam waktu 2.5 – 3.5 bulan bisa dipanen dengan ukuran 9-12 ekor/kg.
B. Cara Menebar Benih
Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menebar bibit ikan lele ke
kolam. Salah satu cara yang harus Sobat lakukan adalah dengan
menyesuaikan iklimnya terlebih dahulu.
Cara menebar benih ikan lele ke kolam:
- Masukan benih dengan wadahnya (ember/jeriken) ke dalam kolam. Biarkan selama 15 menit agar terjadi penyesuaian suhu tempat benih dengan suhu kolam sebagai lingkungan barunya.
- Selanjutnya silahkan miringkan wadah dan biarkan benih keluar dengan sendirinya. Metode ini bermanfaat mencegah stres pada benih.
- Tebarkan benih ikan lele ke dalam kolam dengan kepadatan 200-400 meter persegi.
Semakin
baik kualitas air kolam, maka semakin tinggi jumlah benih yang bisa
ditampung. Hendaknya tinggi air tidak lebih dari 40 cm saat benih
ditebar. Hal ini menjaga agar benih ikan bisa menjangkau permukaan air
untuk mengambil pakan atau bernapas.
Pengisian kolam berikutnya disesuaikan dengan ukuran tubuh ikan sampai mencapai ketinggian air yang pas.
C. Menentukan Kapasitas Kolam
Berikut
ini cara menghitung kapasitas kolam untuk budidaya ikan lele secara
intensif. Asumsi kedalaman kolam 1-1,5 meter (kedalaman yang
dianjurkan). Maka kepadatan tebar bibit lele yang dianjurkan adalah
200-400 ekor meter persegi. Contoh, untuk kolam berukuran 3 x 4 meter
maka jumlah bibit ikannya minimal (3×4) x 200 = 2400 ekor, maksimal
(3×4) x 400 = 4800 ekor.
Catatan: kolam tanah kapaistasnya lebih sedikit dari kolam tembok.
Pakan Untuk Budidaya Ikan Lele
Pakan
merupakan komponen biaya terbesar dalam budidaya ikan lele. Ada banyak
sekali merek dan ragam pakan di pasaran. Pakan ikan lele yang baik
adalah pakan yang menawarkan food Convertion Ratio (FCR) lebih kecil
dari satu. FCR adalah rasio jumlah pakan berbanding pertumbuhan daging.
Semakin kecil nilai FCR, semakin baik kualitas pakan. Untuk mencapai
hasil maksimal dengan biaya yang minimum, terapkan pemberian pakan utama
dan pakan tambahan secara berimbang. Bila pakan pabrik terasa mahal,
silahkan coba membuat sendiri pakan lele alternatif.
A. Pemberian Pakan Utama
Sebagai
ikan karnivora, maka pakan ikan lele harus lebih banyak mengandung
protein hewani. Secara umum kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan lele
adalah protein (minimal 30%), lemak (four-16%), karbohidrat (15-20%),
nutrition dan mineral. Berbagai pelet yang dijual dipasaran rata-rata
sudah dilengkapi dengan keterangan kandungan nutrisi. Jadi Sobat tinggal
kita pandai-pandai memilih mana jenis produk pakan ikan yang bisa
dipercaya.
Sebaiknya
jangan pernah memberikan pakan ikan yang sudah kadaluarsa kepada
ikan-ikan peliharaan walau mungkin harganya lebih murah dan bisa
menghemat biaya pengeluaran. Pakan harus diberikan sesuai dengan
kebutuhan. Secara umum setiap harinya ikan lele memerlukan pakan 3-6%
dari bobot tubuhnya. Misalnya, ikan lele dengan bobot 50 gram memerlukan
pakan sebanyak 2,5 gram (5% bobot tubuh) consistent with ekor.
Setiap
10 hari ambil samplingnya, lalu timbang dan sesuaikan lagi jumlah pakan
yang diberikan. Dua minggu menjelang panen, persentase pemberian pakan
dikurangi menjadi three% dari bobot tubuh. Jadwal pemberian pakan
sebaiknya disesuaikan dengan nafsu makan ikan. Frekuensinya four-five
kali sehari. Frekuensi pemberian pakan pada ikan yang masih kecil harus
lebih sering. Waktu pemberian pakan bisa pagi, siang, sore dan malam
hari. Ikan lele merupakan hewan nokturnal, aktif pada malam hari.
Pertimbangkan pemberian pakan lebih banyak pada sore dan malam hari. Si
pemberi pakan harus jeli melihat reaksi ikan. Berikan pakan saat ikan
lele agresif menyantap pakan dan berhenti apabila ikan sudah terlihat
malas untuk menyantapnya.
B. Pemberian Pakan Tambahan
Pemberian
pakan tambahan akan sangat menolong Sobat untuk menghemat biaya
pengeluaran pakan, jadi jika usaha kolam ikan milik Sobat dekat dengan
pelelangan ikan, bisa dipertimbangkan pemberian ikan rucah segar. Ikan
rucah adalah hasil ikan tangkapan dari laut yang tidak layak dikonsumsi
manusia karena ukuran atau cacat dalam penangkapannya.
Selain
itu membuat belatung dari campuran ampas tahu, Keong mas dan limbah
ayam juga bisa menjadi alternatif lain untuk menghemat biaya pengeluaran
pembelian pakan ikan, namun hal yang harus diperhatijkan adalah dengan
cara mengolahnya terlebuih dahulu.
Silahkan
dipisahkan daging keong mas dengan cangkangnya, lalu dicincang sebelum
diberikan kepada ikan. Adapun untuk jenis limbah ayam seperti usus
ataupun bangkai ayam, sebelum diberikan kepada ikan sebaiknya direbus
terlebih dahulu jika Sobat tidak menggilingnya sebelum diberikan kepada
ikan lele peliharaan.
Pengelolaan Air
Hal
penting lain dalam budidaya ikan lele adalah pengelolaan air kolam.
Untuk mendapatkan hasil maksimal kualitas dan kuantitas air harus tetap
terjaga. Awasi kualitas air dari timbunan sisa pakan yang tidak habis di
dasar kolam. Timbunan tersebut akan menimbulkan gas amonia atau
hidrogen sulfida yang dicirikan dengan adanya bau busuk. Apabila sudah
muncul bau busuk, buang sepertiga air bagian bawah kemudian isi lagi
dengan air baru.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Hal terakhir yang harus diperhatikan jika Sobat ingin sukses di dalam usaha budidaya ikan lele ini adalah mengantisipasi kemungkinan datangnya hama dan virus yang bisa mengganggu jalan usaha budidaya ikan lele ini. Adapun beberapa hama dan penyakit yang harus Sobat antisipasi dan pelajari cara menanggulanginya adalah:
Hama Predator : Pada budidaya ikan lele yang mempergunakan media kolam tanah, hama predator yang paling umum adalah linsang, ular, sero, musang air dan burung. Untuk mencegahnya, Sobat bisa memasang saringan pada jalan masuk dan keluar air atau memasang pagar di sekeliling kolam.
Hama Pesaing : Hama yang bisa menjadi pesaing pada jenis usaha budidaya ikan lele yang menggunakan media kolam tanah adalah seperti gabus, ikan mujair. Untuk mencegahnya, Sobat bisa memasang saringan pada jalan masuk dan keluar air atau memasang pagar di sekeliling kolam.
Penyakit : Selain hama predator masih ada lagi Penyakit lain yang bisa menyerang usaha budidaya ikan lele Sobat, yaitu protozoa, bakteri dan virus. Ketiga mikroorganisme ini bisa menyebabkan datangnya berbagai penyakit yang bisa mematikan. Beberapa diantaranya adalah bintik putih, kembung perut dan luka di kepala serta ekor. Untuk mencegah timbulnya penyakit infeksi pada ikan-ikan pelihaaran di kolam, Sobat bisa melakukannya dengan cara menjaga kualitas air, mengontrol kelebihan pakan serta menjaga kebersihan kolam, dan mempertahankan suhu kolam pada kisaran 28oC. Selain penyakit infeksi, ikan lele juga bisa terserang penyakit non-infeksi seperti kuning, kekurangan diet dan lain-lain. Untuk mengetahui lebih jauh tentang berbagai cara melakukan pengendalian penyakit itu Sobat silahkan baca informasi pengendalian hama dan penyakit ikan lele yang banyak tersedia di internet.
Panen
Jika
tahapan sudah dilalui maka Ikan lele bisa dipanen setelah mencapai
ukuran 10-12 ekor/kg. Dengan ukuran sebesar itu jika pengelolaannya
dilakukan dengan benar maka bisa dicapai dalam waktu 2,5-3 bulan.
Untuk
hasil yang baik, sebaiknya satu hari (24 jam) sebelum dipanen, ikan
lele tidak diberi pakan, tujuannya adalah ketika dipanen agar ikan tidak
buang kotoran saat diangkut. Jangan lupa untuk melakukan
sortasi/memisahkan ikan lele yang akan dipanen berdasarkan ukuran yang
sesuai dengan permintaan pasar dan ikan yang ukurannya belum sesuai bisa
kembali di besarkan dan dipanen pada periode berikutnya.
Itulah cara budidaya ikan lele
yang bisa Sobat terapkan agar bisa memperoleh hasil yang maksimal.
Selamat mencoba dan semoga sukses selalu buat kita semua. Salam.
Kirim Artikel