Widget HTML #1

Apakah Anda Pernah Mengalami Titik Jenuh?

Ruang Berbagi dan Informasi

 Apakah Anda Pernah Mengalami Titik Jenuh?

Hari Sabtu tanggal 19 Desember 2020, kami para Kepala Sekolah se-Kecamatan Kesambi, mengadakan acara pelepasan Kepala Sekolah yang purnabakti. Bertempat di Indramayu, sebuah rumah makan yang terkenal akan kelezatan ikan Gomyangnya, olahan kepala ikan Mayung atau ikan Jambal, rasanya memang tiada tara dan tidak bisa diungkapkan.

Biasanya setiap acara yang diadakan K3S (Kelompok Kerja Kepala Sekolah), saya selalu ikut andil. Entah jadi MC atau membaca puisi. Tapi hari itu entah kenapa, saya merasa pikiran kosong dan tidak ada semangat mengikuti acara. Saya merasa badan ada ditempat acara, tapi pikiran entah kemana.

Teman-teman saya sampai bingung, melihat perubahan sikap saya yang tidak seperti biasa, banyak diam dan melamun. Saya hanya duduk dan tidak ikut  andil mengisi acara seperti biasa.

Jujur saja saya sendiri merasa aneh dan heran, seperti tidak ada energi dan tidak ada keinginan apa-apa selain diam. Saya merasa jenuh dengan semuanya, saat itu diam adalah  solusi terbaik.

Salah satu teman saya  mengatakan, bahwa saya mengalami titik jenuh atau burnout bisa disebut juga sebagai sindrom kelelahan. Karena terlalu banyak beban kerja, banyaknya tekanan dan pikiran.

Memang saya akui, saat itu banyak  pekerjaan yang harus segera diselesaikan, belum lagi ada sesuatu hal yang menganggu pikiran saya. Semua menumpuk di otak yang mengakibatkan saya mengalami sindrom kelelahan.

Sesampainya di rumah, saya penasaran dengan yang saya alami, saya buka-buka artikel dengan kata kunci titik jenuh. Dan saya mendapatkan apa yang saya cari.

Dalam ilmu psikolog, titik jenuh manusia dinamakan burnout atau sindrom kelelahan. Saat orang tersebut mengalami titik jenuh, ia cenderung mengalami kelelahan fisik, mental dan emosional.

Ada juga para ahli mengatakan, bahwa titik jenuh menyebabkan seseorang bersikap sinis, memilih menarik diri dari lingkungan, semua kegiatan, aktivitas dan pekerjaan dirasa sangat berat.

Bukan sekali dua kali saya mengalami titik jenuh, tapi tidak berat seperti kemarin. Biasanya bila saya mengalami titik jenuh, saya akan jauhi dulu kegiatan yang akan menambah beban pikiran. Saya akan memilih keluar sejenak dari kegiatan rutin. Ketika pikiran sudah fresh baru melanjutkan kegiatan rutin kembali.

Titik Jenuh atau sindrom kelelahan yang saya alami kemarin, tidak seperti biasanya saya tiba-tiba bisa menangis, emosi memuncak dan sakit kepala. Terapi terakhir yang saya lakukan adalah mendekatkan diri pada-Nya, saya pasrahkan semuanya, mencurahkan apa yang dirasa, karena pada saat itu hanya pada Tuhan tempat kita mengadu.

Saya yakin, hampir semua orang pernah mengalaminya dan mempunyai solusi yang berbeda-beda. Menulis termasuk salah satu terapi bagi saya untuk keluar dari rutinitas sehari-hari, khususnya urusan kedinasan. Dengan menulis, seperti artikel, puisi dan cerpen pikiran saya menjadi segar kembali. Dan siap menghadapi hari-hari selanjutnya dengan penuh semangat. Salam.

 

ADSN1919




Sumber
1

Ubah Ikuti Blog

Traktir creator minum kopi dengan cara memberi sedikit donasi. Silahkan Pilih Metode Pembayaran

8 komentar untuk "Apakah Anda Pernah Mengalami Titik Jenuh?"

Nitamarelda.com 24 Desember 2020 pukul 15.31 Hapus Komentar
Setiap org pernah mengalaminya ya teh
Apriani1919 24 Desember 2020 pukul 15.35 Hapus Komentar
Pastinya mba😀😁
Warkasa1919 24 Desember 2020 pukul 18.07 Hapus Komentar
Inspiratif.. terimakasih untuk artikelnya mbak Din.. bermanfaat☺️👍
Apriani1919 24 Desember 2020 pukul 18.10 Hapus Komentar
Semoga berkenan 🙏🙏
Warkasa1919 24 Desember 2020 pukul 19.41 Hapus Komentar
Maaf baru dapat sinyal☺️🙏😁👍
Guru Penyemangat 24 Desember 2020 pukul 23.02 Hapus Komentar
Sama, Bu. Ozy lg jenuh dengan seseorang
. Eh.
Apriani1919 25 Desember 2020 pukul 00.35 Hapus Komentar
Waduh, siapa tuh
Warkasa1919 25 Desember 2020 pukul 18.34 Hapus Komentar
Kasih tau gak ya..🙄😂😂🙏