Widget HTML #1

Kuliah Ashar

Ruang Berbagi dan Informasi

 Kuliah Ashar

Pada suatu hari aku dan teman-teman sedang bermain bola. Beberapa jam kemudian adzan ashar berkumandang,  aku dan teman-teman bersiap untuk ke masjid. Setelah sholat ashar selesai, aku dan teman-teman mendapatkan formulir kuliah ashar yang dibagikan panitia masjid, aku bersama teman-teman membaca formulir tersebut dan segera mengisi sesuai petunjuk yang ada diformulir itu, kuliah ashar itu ternyata akan dilaksanakan besok setelah sholat ashar. 

Keesokan harinya pas ashar aku dan teman-teman bersiap pergi ke masjid untuk sholat dan mengikuti kuliah ashar, pada waktu itu tema dari kuliah asharnya adalah “Baligh” penjelasan ceramah dari pak ustad sangat menyenangkan dan  aku langsung mengerti begitupun dengan teman-temanku, mereka sangat menyukai adanya kuliah ashar di masjid, apalagi ketika ada pengumuman akan ada lomba, teman-teman langsung menyambut dengan gembira, apalagi lombanya adalah lomba adzan untuk laki-laki dan lomba menulis kaligrafi untuk perempuan. Aku langsung mendaftar dan mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba tersebut.

Sampai di rumah aku langsung bercerita ke Bunda perihal lomba tersebut, aku  senang sekali ketika bunda  mengijinkan dan mendukungku untuk ikut  lomba tersebut, adzan maghrib berkumandang "Alhamdulillah sudah maghrib waktunya berbuka puasa” gumamku,

 “Abi, ayo kita berbuka puasa dulu” seru bunda kepadaku, 

“Iya bun, sebentar Abi lagi mendengarkan adzan yang baik supaya menang lomba”.

Hari demi hari aku  giat belajar adzan dengan baik dan mengupayakan suaranya supaya merdu, dengan tidak banyak  minum es dan makan gorengan, supaya suaranya tidak serak.

“Hm….cuaca hari ini mendung banget kaya mau hujan, jadi kaya mau maghrib padahal ini masih sore, aduh, perutku keroncongan lagi tumben rasanya ga kuat nahan haus tapi sekarangkan lagi puasa ga boleh minum. Eh iya dari pada kepikiran haus dan lapar mendingan nyoba adzan dengan suara lantang ah” gumamku, aku segera melantunkan adzan dengan sekuat tenaga “ Allah…hu Akbar, Allah…hhu Akbar ….” Alhamdulillah lancar dan Insya Allah pasti bisa,  akupun segera keluar dari rumah mau cerita sama bunda pas keluar dan sampai di ruang tengah tiba-tiba aku melihat sepupuku yang tadi pagi baru datang dari Bandung sedang makan dan minum, sontak saja aku menegur dia 

“Hei, kenapa sudah makan dan minum? Kan belum adzan maghrib",

"Kata siapa? Tadikan aku sudah mendengar adzan kok, jadi sudah maghribakan?"

 Akupun langsung tertawa "Andri…Andri ini masih jam setengah enam belum maghrib ini cuacanya lagi mendung mau hujanlah",

"Lho  tadi  aku dengar suara adzan siapa?"

 "Hahaha. . . . itu suara adzan aku, tadi aku lagi ngetes mau ikutan lomba adzan". 

"Wah aku batal deh" kata Andri, 

"Insya Allah engga,  soalnyakan tidak disengaja karena tidak tahu"

"Kamu sih pake belajar adzan dengan suara lantang!" Ketus Andri sambil berlalu dari ruang tengah, bunda keluar dari kamar

”Ada apa si Bi. . .ko Bunda dengar ada ribut-ribut?” Tanya bunda, 

"Ini bun, Andri dengar suara adzan, dikiranya adzan maghrib jadi dia langsung minum dan makan". Bunda pun ikut ketawa mendengarkan penjelasanku. 

"Ya sudah, gimana belajar adzannya? sudah bisa dan sudah siap untuk ikut lomba?", 

"Iya bun, Insya Allah sudah siap" Jawabku

 "Semoga menang ya?"

 "Aamiiin".


Hari yang aku tunggupun datang, dimana hari itu adalah kegiatan lomba yang di tentukan oleh panitia, akupun dapat urutan adzan ke 3, rasanya deg-degan pengennya pipis melulu, tapi untung ada bunda yang menyemangatiku,  jadi deg-degannya agak berkurang. Wah bagus-bagus banget ya yang sudah tampil, pas giliran nama aku di panggil dengan mengucapkan bismillah segera ke depan menuju pengeras suara yang sudah disiapkan panitia, Alhamdulillah lancar, semoga aku menang gumamku dalam hati setelah menyelesaikan adzan. 

Peserta demi peserta lomba mengumandangkan suaranya dengan tampilan yang bagus-bagus, suara mereka keren-keren aku jadi pesimis untuk menang apalagi ketika diumumkan pemenangnya dari urutan 3 namaku ga di sebut, aku langsung mau pulang saja daripada nanti kecewa, tapi pas lagi mencari sandal jepit warna biru,  tiba tiba aku mendengar nama aku di sebut, “Abi!” akupun buru-buru masuk dan sambil heran ada apa ya?. . .ternyata “selamat untuk juara 1 yaitu Abi!” seru panitia lomba yang sedang mengumumkan pemenang lomba adzan. 

Alhamdulillah . . .belajarku tidak sia-sia akhirnya aku menang, bunda pun mendekatiku,

 “Usaha  tidak menghianati hasil” kalau usahanya sepenuh hati dan sungguh-sungguh pasti hasilnya pun sesuai dengan yang diharapkan", ujar bunda. 

"Iya bun, Abi ucapkan terimakasih atas segala motivasi dan dukungannya, ya bun".


By Abdi Raditia

Kelas VI A

SDN Sunyaragi 2

Sumber
1

Ubah Ikuti Blog

Traktir creator minum kopi dengan cara memberi sedikit donasi. Silahkan Pilih Metode Pembayaran

11 komentar untuk "Kuliah Ashar"

Warkasa1919 19 Mei 2021 pukul 06.46 Hapus Komentar
"Usaha tidak menghianati hasil" keren nih👍 terimakasih untuk artikelnya Abi☺️
SUNARDI 19 Mei 2021 pukul 07.36 Hapus Komentar
Try, try, try and try again.
Go ahead...
Rumah Fiksi 1919 19 Mei 2021 pukul 14.19 Hapus Komentar
Betul sekali itu 😁😀
Rumah Fiksi 1919 19 Mei 2021 pukul 14.20 Hapus Komentar
Iya harus berani mencoba dan mencoba terus 😁
Tanza Erlambang - Sawan Fibriosis 21 Mei 2021 pukul 06.21 Hapus Komentar
lanjutkan ......
celotehnur54 21 Mei 2021 pukul 08.55 Hapus Komentar
Menarik dan mantap ....
Mbul Kecil 22 Mei 2021 pukul 18.57 Hapus Komentar
syukurlah andri tidak jadi batal karena ga sengaja hehehe
Rumah Fiksi 1919 22 Mei 2021 pukul 19.07 Hapus Komentar
Siap mas Tanza
Rumah Fiksi 1919 22 Mei 2021 pukul 19.08 Hapus Komentar
Makasih Bunda Nur
Rumah Fiksi 1919 22 Mei 2021 pukul 19.08 Hapus Komentar
Hihihi iya mba Mbul 😁😀
lichazul 10 Juni 2021 pukul 20.13 Hapus Komentar
Thank hoy👍🐲