Sekali lagi kutatap wajah wanita berkulit hitam manis yang sedang duduk di depanku ini, kulihat wajah seorang wanita baik-baik yang aku tau saat ini sedang berusaha untuk tetap tegar berdiri di tengah semua rasa sakit dan ketakutan yang selalu datang menghantuinya.
Seorang wanita lugu yang di tengah ketidak tahuan nya bersedia membuka aurat dan kemaluan-nya pada pria yang bukan muhrim nya demi untuk menjaga keutuhan rumah tangganya. Seorang wanita yang begitu tunduk dan patuh pada seorang lelaki yang tidak begitu pandai menjaga harga dirinya.
Ditengah ketakutan dan kegalauan hatinya, dia duduk terdiam,
menanti kedatangan binatang jalang yang dia percaya menjadi kunci pembuka
gerbang menuju jalan kesembuhan dan kebahagian rumah tangganya nanti.
Bagian ini terkunci. Masukkan password untuk membaca selengkapnya.
Bagian Satu
*
KETIKA hendak keluar dari kamar mandi, aku kaget karena melihat ada wanita berkulit hitam manis di depan pintu, tidak mengenakan kerudung seperti siang tadi. Tapi hanya mengenakan pakaian tidur yang begitu tipis, hingga di keremangan cahaya lampu kamar mandi, saat ini aku dapat melihat dengan jelas bentuk dan lekuk tubuh wanita berkulit hitam manis yang tidak memakai pakaian dalam itu.
Dia tersenyum manis, dan langsung masuk kedalam kamar mandi begitu saja tanpa menungguku keluar terlebih dulu, begitu terburu-buru dan hampir saja menabrakku, lalu tanpa basa-basi dia langsung saja jongkok dan menaikan daster yang dikenakannya begitu saja tanpa menutup pintu kamar mandi terlebih dahulu. Takut mendatangkan fitnah, aku cepat-cepat berlalu dari hadapan nya. Entah kenapa wanita berkulit hitam manis yang tadi siang kulihat begitu santun di hadapanku itu, malam ini seperti-nya sengaja hendak memancing naluri kelelakian ku.
Aku berjalan cepat meninggalkan kamar mandi, langsung menuju ke kamar tidurku, meninggalkan Wanita berkulit hitam manis yang sepertinya sedang tersenyum geli karena melihatku sempat bengong melihatnya tadi. Dan sepertinya dia tidak begitu memperdulikan tatapanku yang tadi tanpa sengaja sempat melihat dengan jelas bentuk ‘kemaluan’nya itu.
Bengong menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah termenung (terdiam) seperti orang yang kehilangan akal karena heran, sedih dll.
ENTAH kenapa aku bisa bermimpi dengan wanita berkulit hitam manis yang mengenakan kerudung panjang berwarna hitam itu, terjaga di tengah malam seperti ini, membuatku sedikit kesulitan untuk memejamkan kedua mataku kembali. Kulihat jam di dinding kamar masih menunjukan pukul 02:00 WIB, dini hari.
Kuambil air putih di atas meja, lalu ku tuangkan ke dalam gelas. Setelah meminum air putih, ku ambil sebatang rokok, ku selipkan kebibir, lalu ku bakar. Sambil menghembuskan asap Rokok,mataku ‘menyapu’ kesekeliling ruang kamar tempat aku menginap malam ini. Sambil menatap Tas Ransel ku yang sedikit basah dan teronggok di sudut kamar. Aku ingat kejadian siang tadi hingga percakapanku menjelang sore tadi.
Siang tadi, awalnya langit begitu cerah, Di antara hamparan tanaman kelapa sawit yang menghijau, tiba-tiba awan menghitam, lalu hujan turun dengan derasnya. Aku berlari menuju kesalah satu rumah Makan yang ada di pinggir jalan lintas ini. Setelah masuk ke dalam Rumah Makan, segera kupesan segelas kopi susu pada seorang wanita paruh baya yang datang menghampiri.
Wanita berkulit hitam manis dengan wajah sedikit pucat tanpa riasan make up itu kuperkirakan berusia sekitar 35 tahun. Di balik kerudung panjang berwarna hitam yang menutup hingga ke dadanya itu, kulihat dia memakai setelan kaos lengan panjang di padu dengan Rok panjang yang juga berwarna hitam.
“Mau kemana bang?” tanya wanita berkulit hitam manis ini sambil meletakan segelas kopi susu di hadapanku. Mau ke Teluk Meranti. Jawabku sambil menyeruput kopi susu.” Oo, mau lihat Ombak Bono?” Tanya nya lagi sambil melihat ke arah Tas Ransel ku yang sedikit basah terkena air hujan barusan. Iya. Jawabku, sambil tersenyum menatap ke arahnya.
Bono adalah gelombang atau ombak yang terjadi di muara Sungai Kampar, Kabupaten pelalawan, Provinsi Riau, Indonesia. Ombak Bono sungai Kampar merupakan fenomena alam akibat adanya pertemuan arus sungai menuju laut dan arus laut yang masuk ke sungai akibat pasang.
Bono terbesar biasanya terjadi ketika musim penghujan, di mana debit air sungai Kampar cukup besar, yaitu sekitar bulan November dan Desember. Masyarakat sekitar memiliki cerita dongeng yang istimewa terkait dengan ombak Bono tersebut. Menurut cerita masyarakat melayu lama, ombak Bono terjadi karena perwujudan 7 (tujuh) hantu yang sering menghancurkan sampan maupun kapal yang melintasi kuala Kampar.
Berapa jauh lagi dari sini kak? Tanya ku lagi, sambil melihat seorang Pria berusia sekitar 47 Tahun yang kulihat baru saja masuk ke dalam warung dan langsung menuju ke arah Dapur. Pakaian nya terlihat basah kuyup. Sepertinya, Pria itu sudah tidak begitu asing lagi dengan suasana di dalam Rumah Makan ini. “Kalau soal jarak tempuh kesana kakak kurang tau, Abang yang tau, dia sering kesana, kalau nggak lagi musim hujan kayak ini biasanya tiga jam sudah sampai.” Jawabnya lagi sambil menunjuk ke arah Pria yang barusan masuk ke dalam dapur.
KOPI SUSU sudah habis dua gelas, nasi sudah sepiring kupindahkan dari dalam Piring ke dalam perutku, tapi hujan masih juga belum ada tanda-tanda akan berhenti. Lelaki berbadan gelap, suami kedua wanita berkulit hitam manis itu menawarkanku untuk menginap, dan menempati salah satu Kamar Kosong di sudut Ruang Makan milik mereka.
Aku tau kalau lelaki berbadan gelap di depanku ini adalah suami kedua wanita berkulit hitam manis itu karena memang wanita berkulit hitam manis itu sendiri yang tadi mengatakannya padaku. Di bekas tempat duduk yang tadi di duduki oleh wanita berkulit hitam manis itu, lelaki berbadan gelap ini bercerita padaku. Sebelum menikah dengan wanita berkulit hitam manis itu. Dulunya dia juga Karyawan Perusahaan yang bekerja di tempat yang sama dengan Suami Wanita berkulit hitam manis itu bekerja.
Menurutnya, kejadian lima tahun yang lalu itu masih membekas kuat di dalam ingatan nya hingga hari ini. Di mana dia dan beberapa karyawan lain nya melihat dengan mata kepala sendiri. Almarhum suami wanita berkulit hitam manis itu di terkam oleh seekor Harimau ketika sedang melakukan pendataan Tanaman Kelapa Sawit di areal perkebunan di PT tempatnya bekerja saat itu.
Setelah kejadian itu, wanita berkulit hitam manis yang saat itu bekerja mengelola kantin di perusaha an tempatnya bekerja saat itu memutuskan untuk berhenti kerja dan memilih untuk pulang ke kampung halamannya.
Jodoh, Maut dan Rezeki memang sudah di atur sama Tuhan, lelaki berbadan gelap yang sudah berstatus duda ketika wanita berkulit hitam manis itu dulu masih mengelola kantin di Perusahaan tempatnya bekerja dulu. Ada sedikit rasa suka kala itu, tapi mengingat status Wanita berkulit hitam manis itu adalah istri dari teman sepekerjaannya sendiri, maka lelaki berbadan gelap ini cuma bisa memendam semua rasa sukanya itu di dalam hati.
Lelaki berbadan gelap ini bukanlah tipe Pria hidung belang yang suka mengganggu istri orang, walaupun sebenarnya diam-diam dia dulu sangat menyukai wanita berkulit hitam manis yang selalu mengenakan kerudung panjang berwarna hitam itu, tapi menurutnya tadi, dia tidak berani macam-macam dengan nya kala itu. Padahal waktu itu dia memiliki banyak waktu dan kesempatan untuk menggodanya. Walaupun dia tau jika Suami wanita berkulit hitam manis yang selalu mengenakan kerudung panjang warna hitam itu bukan lah seorang suami yang baik bagi wanita berkulit hitam manis yang memiliki tubuh molek itu.
Dulu, suami wanita berkulit hitam manis yang selalu mengenakan kerudung panjang warna hitam itu sempat ketahuan main gila dengan salah seorang karyawan wanita yang sudah bersuami di perkebunan kelapa sawit tempatnya bekerja itu. Untung saja, semua keributan kala itu bisa di selesaikan secara kekeluargaan tanpa harus melibatkan pihak kepolisian.
Dan pertemuan nya empat tahun yang lalu seperti kembali mengobarkan bibit-bibit asmara yang dulu pernah ada. Walau sudah bersatus janda, Wanita berkulit hitam manis itu tidak langsung menerima begitu saja pinangannya kala itu. Seiring waktu yang berjalan, karena lelaki berbadan gelap ini begitu gigih untuk mendapatkannya. Lambat laun akhirnya wanita berkulit hitam manis itu membuka pintu hatinya kepada mantan teman sepekerjaan almarhum suaminya dulu.
DAN HARI INI, adalah hari di mana empat tahun yang lalu janda manis satu anak itu di nikahinya. Menurut lelaki berbadan gelap didepanku ini, dulu dia langsung memutuskan untuk berhenti dari perusahaan tempatnya bekerja, lalu dengan bekal tabungan selama bekerja di perusahaan itu, dia bersama wanita berkulit hitam manis ini membuka rumah makan di pinggir jalan ini. Menurutnya, sudah empat tahun lamanya mereka menikah, namun hingga kini belum juga di karunia anak. Lelaki berbadan gelap ini meneruskan ceritanya padaku sambil ngopi selepas makan malam tadi. Katanya dia sudah berusaha untuk berobat kesana kemari, agar bisa memiliki keturunan dari wanita berkulit hitam manis itu, tapi sampai sekarang masih belum ada tanda-tanda yang membuahkan hasil.
Cukup lama kami mengobrol. Aku ingat tadi kami mulai membuka obrolan tentang tanaman kelapa Sawit, yang menurutnya, tanaman kelapa sawit ini adalah salah satu produk unggulan Indonesia yang sudah di kenal luas di dunia internasional, hingga masalah rumah tangga mereka. Dan karena hujan tak juga kunjung reda, akhirnya dia menawarkanku untuk menginap malam ini di salah satu Kamar Kosong di sudut ruang makannya ini.
Bagian Dua
*
ENTAH kenapa tiba-tiba perutku terasa mulas, dan ingin buang air besar, aku segera beranjak keluar kamar, masuk ke dalam Ruang Makan, lalu langsung menuju kea rah Dapur. Karena Rumah Makan ini selain berfungsi sebagai Warung Makan juga di jadikan tempat tinggal oleh pemiliknya, maka desain nya mirip dengan suasana rumah pada umumnya. Ada Ruang Tamu, Ruang Tengah, Dapur dan Kamar Mandi. Hanya saja, ruang tamunya di buat agak lebar, lalu di fungsikan sebagai Warung Makan.
“Etalase” tempat menaruh lauk pauk menjadi pembatas antara ruang makan dengan ruang keluarga. Di ruang keluarga yang tidak terlalu lebar itu kulihat hanya ada satu televisi dan kasur palembang sebagai alas tempat duduk atau pun berbaring ketika sedang menonton televisi.
Menurut Wikipedia bahasa Indonesia; Etalase (bahasa Perancis: étalage, susunan, pameran) adalah sebutan untuk lemari, kotak, atau rak berkaca yang dipakai untuk tempat memamerkan berbagai barang, seperti benda seni di galeri, benda antik di museum atau barang dagangan di toko. Di Indonesia, rak tempat meletakkan barang dagangan dengan atau tanpa penutup dari kaca di rumah makan, warung, atau toko swalayan juga disebut etalase.
Rumah Makan yang terbuat dari dinding kayu ini hanya memiliki satu kamar mandi, otomatis jika mau kekamar mandi harus masuk dulu ke dalam dapur yang terletak di sebelah kamar utama yang di tempati oleh pemilik Rumah Makan ini. Walau semua dindingnya terbuat dari kayu yang semua warna cat nya berwarna biru langit, serta hanya menggunakan semen kasar untuk lantainya. Tapi menurutku, Rumah Makan ini cukup Rapi dan Bersih. Di dalam Warung tempat makan ini, setidaknya ada enam Meja Makan, yang lima meja makannya terdapat empat hingga enam kursi plastik berwarna merah dan satu meja makannya lagi menggunakan kursi panjang.
MELIHAT lampu Kamar Mandi menyala, dan seperti ada orang di dalamnya, jantungku berdebar-debar, ingat dengan mimpi yang kualami barusan, kutunggu hingga seseorang yang berada di dalam kamar mandi itu keluar dengan sedikit rasa penasaran. Wanita berkulit hitam itu manis keluar dari dalamnya, tidak sama persis seperti yang kulihat di dalam mimpiku malam tadi, tidak mengenakan Pakaian tidur tipis seperti yang kulihat di dalam mimpi. Tapi mengenakan Handuk yang di lilitkan ke tubuhnya, menutup kedua payudara hingga ke betisnya yang kulihat begitu bening malam ini. Rambutnya basah, sepertinya dia baru saja siap mandi. Dia kaget, ketika melihatku berdiri di depan Kamar Mandi, lalu dengan sedikit terburu-buru dia segera beranjak meninggalkanku yang masih seperti orang”bingung”melihatnya keluar dari dalam kamar mandi barusan.
Cukup lama, aku di dalam kamar mandi. Dan setelah selesai, aku langsung keluar menuju dapur, dan pas melewati Kamar Utama pemilik Rumah Makan ini, kulihat pintu kamarnya tertutup rapat. Aman ! Mungkin dia sudah kembali tidur. Pikirku sambil terus berlalu.
Pas melewati ruang tengah, disamping televisi kulihat Wanita berkulit hitam manis itu masih mengenakan mukena, sepertinya dia barusan menyelesaikan Shalat tahajud. Aku cepat-cepat berlalu lewat di belakangnya.
Menurut Wikipedia bahasa Indonesia; Salat tahajud adalah salat sunnat yang dikerjakan di malam hari atau sepertiga malam setelah terjaga dari tidur. Salat tahajjud termasuk salat sunnat mu'akad (salat yang dikuatkan oleh syara'). Salat tahajud dikerjakan sedikitnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas.
“Bang..” tiba-tiba wanita berkulit hitam manis itu memanggilku, aku berhenti, sedikit tegang ku jawab. Iya kak, ada apa? jawabku kaku, antara takut di marahi hingga ingat mimpi yang barusan kualami sebelum ke Kamar Mandi.” Maaf, kalau gak keberatan, dan belum ngantuk, ada yang mau kakak tanyakan sama abang.”Katanya lagi, membuatku makin merasa kurang nyaman saat ini. Ooh,,boleh. kataku lagi sambil menuju salah satu kursi panjang di sebelah tempatnya shalat barusan, aku sengaja duduk di sini karena lampu ruang makan tempat aku dan suaminya duduk siang tadi dalam kondisi mati, kulihat lampunya memang sengaja di matikan ketika rumah makan ini sudah tutup.
Di antara Etalase dan ruang tengah tempat penghuni rumah makan ini biasa menonton televisi, ada dua kursi panjang yang saling berhadapan menghadap meja panjang yang semuanya terbuat dari kayu, bisa di duduki dua hingga empat orang diatas kursinya.
“Terima kasih, tunggu sebentar ya..” Katanya lagi, sambil tersenyum ke arahku yang lagi duduk di salah satu kursi panjang menunggunya. Setelah melipat sejadah, dia masuk kedalam kamarnya, dan ketika keluar dari kamar, kulihat dia sudah mengganti mukena yang dikenakan nya barusan dengan kerudung panjang berwarna hitam, dan langsung menuju ke dapur tanpa menghampiriku di sini. Kudengar, sepertinya dia sedang membuat sesuatu di dapur sana. Mungkin karena sedikit tegang, dan bertanya-tanya, apa yang membuat wanita berkulit hitam manis ini memanggil dan ingin bertanya sesuatu padaku di tengah malam begini, aku merasa begitu lama sekali menunggu kedatangannya di tempat ini.
**
DATANG DARI DAPUR, meletakan segelas kopi susu di hadapanku. Bagaimanapun, aku merasa sungkan dengan kondisi saat ini, di buatkan kopi dan hendak di ajak ngobrol berdua oleh seorang Wanita yang aku tau suaminya saat ini sedang tertidur pulas di dalam kamarnya.
Tunggu sebentar ya kak, aku mau ambil rokok dulu di kamar. Cuma itu kata yang sanggup ku-ucapkan pada wanita berkulit hitam manis yang saat ini telah duduk di depanku itu.”Iya.”Jawab-nya sambil menganggukan kepalanya padaku.
Aku berjalan menuju ke kamar dengan banyak pertanyaan di benakku. Setelah mengambil Rokok di atas meja, aku segera menuju ke Ruang makan, menyalakan sebatang rokok, lalu duduk di kursi yang tadi ku duduki. Aku bingung mau ngomong apa di hadapan wanita berkulit hitam manis ini, akhirnya. Kuputuskan untuk menunggunya, biar dia yang mulai bertanya lebih dulu, baru nanti akan kujawab sebisaku.
“Bang..” Suara wanita itu terdengar pelan di telingaku, kutatap wajah naturalnya, terlihat cantik dan tidak ada aura kemarahan di situ. Berarti dia tidak marah dengan kejadian barusan.”Kakak barusan Shalat istikharah untuk meminta petunjuk, dan setelah selesai Shalat hati kakak merasa yakin bahwa memang abang lah orangnya!”
Deg..hampir saja cangkir kopi dalam genggaman-ku terlepas jatuh mendengar kata-kata wanita berkulit hitam manis ini barusan. Apa maksudnya bahwa aku adalah orangnya? Ketemu saja baru sekali ini. Tapi aku coba sabar, diam dan menunggu kata-kata berikutnya.
Menurut Wikipedia bahasa Indonesia; Salat Istikharah adalah salat sunnah yang dikerjakan untuk meminta petunjuk Allah oleh mereka yang berada di antara beberapa pilihan dan merasa ragu-ragu untuk memilih atau saat akan memu-tuskan sesuatu hal. Spektrum masalah dalam hal ini tidak dibatasi. Seseorang dapat salat istikharah untuk menentukan di mana ia kuliah, siapa yang lebih cocok menjadi jodohnya atau perusahaan mana yang lebih baik ia pilih. Setelah salat istikharah, maka dengan izin Allah pelaku akan diberi kemantapan hati dalam memilih.
“Mungkin abang sudah mendengar cerita dari suami kakak tentang siapa kakak, sampai masalah rumah tangga kami tadi..” Suara wanita berkulit hitam manis itu kembali terdengar sambil tersenyum menatapku. jujur saja saat ini aku sedikit canggung dengan nya. Di mana aku dan wanita berkulit hitam manis ini ngobrol berdua di sepertiga malam seperti ini.
Seperti memahami kegelisahanku, yang merasa begitu canggung di depannya. Sambil melihat mataku yang sesekali melirik ke arah pintu kamar-nya, wanita berkulit hitam manis ini kembali berkata;”Abang jangan kuatir, suami kakak tidak akan marah melihat kita ngobrol berdua di tengah malam seperti ini.” Katanya lagi sambil tersenyum, mungkin merasa lucu melihatku yang seperti orang ketakutan duduk berdua dengannya malam ini.
Hem, suami macam apa pria itu! Membiarkan istrinya ngobrol berdua dengan pria lain di tengah malam seperti ini, sementara dia malah tidur di kamarnya. Batinku mulai menghakimi pria ramah yang tadi malam cukup lama ngobrol akrab denganku itu.
“Kami pernah mengalami hal-hal gila sebelumnya, dan kakak tau ia begitu pasrah dan rela menahan perasaan nya sendiri demi kesembuhan kakak, buktinya sampai hari ini rumah tangga kami masih baik-baik saja.” Katanya lagi sambil tertawa kecil ke arahku, barisan gigi putih yang terlihat begitu bersih dan rapi itu juga ikut-ikutan mencoba untuk menenangkan kekuatiranku.
Maksudnya? Tanyaku sambil melihat ke arah barisan gigi putihnya itu, dan sepertinya mereka memang berhasil mengusir rasa kuatirku jauh-jauh saat ini.
“Kami sudah berobat kemana-mana, mulai dari tahun pertama menikah hingga sekarang sudah memasuki usia yang ke empat tahun pernikahan kami.” Jawabnya lagi sambil menatap ke dua mataku dalam-dalam. Seolah ingin menunjukan keseriusan ucapan nya, bahwa dia tidak sedang berusaha membohongiku yang terlihat begitu bodoh malam ini. Kutatap Jam dinding di sudut ruang makan, wanita berkulit hitam manis kembali meneruskan ceritanya.
“Almarhum suami kakak yang pertama dulu masih sering datang menjumpai kakak, kata orang pintar yang kami datangi, katanya dia belum iklas melepaskan kakak, kami sudah berobat ke mana-mana, mulai dari dukun hingga ke kyai pun sudah kami datangi.
Mulai dari yang meminta syarat kembang setaman sampai yang meminta syarat untuk menyetubuhi kakak agar dia bisa menghilangkan gangguan almarhum suami kakak itu.” Katanya lagi sambil sedikit menunduk malu menceritakan kenangan-nya beberapa waktu yang lalu.
Menurut Wikipedia bahasa Indonesia; Bersetubuh / persetubuhan atau hubungan seksual artinya secara prinsip adalah tindakan sanggama yang dilakukan oleh manusia. Akan tetapi dalam arti yang lebih luas juga merujuk pada tindakan-tindakan lain yang sehubungan atau menggantikan tindakan sanggama, jadi lebih dari sekadar merujuk pada pertemuan antar alat kelamin lelaki dan perempuan.
Dan suami kakak tau syarat yang diminta oleh dukun yang meminta syarat untuk bersetubuh itu? Tanyaku sedikit penasaran, dan entah kenapa aku jadi berdebar-debar menunggu jawaban nya.”Iya” jawabnya, sambil menganggukan kepala.
Terus? Tanya ku makin penasaran dengan reaksi suaminya nanti ketika dia mendengar ada orang yang ingin menyetubuhi istrinya itu.”Abang memberi izin, dan dia iklas, yang penting bisa menyembuhkan kakak” katanya lagi.
Aku cuma diam, tak bisa berkata apa-apa lagi mendengar ucapannya barusan, kutatap seraut wajah cantik yang tengah tersenyum hambar menatapku ini. Jujur saja sedikit kering tenggorokanku saat ini, membayangkan wanita berkulit hitam manis ini melayani dukun yang hendak mengobatinya kala itu. Dan entah kenapa sedikit hambar kurasakan kopi yang ku teguk barusan, ketika mendengar perjuangan suami istri ini untuk berobat.
Menurut Wikipedia bahasa Indonesia; Dukun atau”orang pintar”adalah sebuah istilah yang secara umum dipahami dalam pengertian orang yang memiliki kelebihan dalam hal kemampuan supranatural yang menyebabkannya dapat memahami hal tidak kasat mata serta mampu berkomunikasi dengan arwah dan alam ghaib, yang dipergunakan untuk membantu menyelesaikan masalah di masyarakat, seperti penyakit, gangguan sihir, kehilangan barang, kesialan, dan lain-lain.
Terus kakak mau di setubuhi oleh dukun itu? Tanyaku lagi sambil menatap ke dua matanya dalam-dalam, entah kenapa hatiku merasa sakit membayangkan tubuh wanita cantik ini menjadi piala bergilir dukun kurang ajar itu.
“Hampir saja kakak bersedia saat itu, tapi entah kenapa pada saat hendak disetubuhi oleh dukun tersebut, hati kakak berontak, teringat dengan hijab yang selalu kakak kenakan ini, dan entah kenapa pada saat itu, kakak mulai berfikir jernih. Apa gunanya selama ini di luar rumah kakak selalu menutup aurat dari pandangan mata lelaki lain, selain suami kakak sendiri. Tapi di dalam kamar dukun ini kakak bisa dengan mudahnya melepaskan semua pakaian yang kakak kenakan saat itu.
Dan sepertinya Tuhan tidak mengizin kan perbuatan yang di larang agama pada malam itu, dan setelah kejadian itu, akhirnya kakak mulai berfikir jernih untuk mencari dukun atau orang pintar lain. Dan belakangan, kami baru tau kalau dia adalah dukun palsu yang sudah banyak memperdaya kaum wanita yang berobat kepada-nya!” Kata wanita berkulit hitam manis ini, tersenyum pahit.
Entah kenapa aku merasa sedikit lega mendengar ucapan-nya barusan, kutatap wajah wanita berkulit hitam manis di depanku ini, di usianya yang sudah tidak muda lagi. Kulihat memang masih menyimpan sisa-sisa kecantikan masa mudanya dulu. Senyumnya masih terlihat begitu manis, bahkan sedikit menggoda menurutku.
Menurut Wikipedia bahasa Indonesia; Hijab adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti”penghalang”. Pada beberapa negara berbahasa Arab serta negara-negara Barat, kata hijab lebih sering merujuk kepada kerudung yang digunakan oleh wanita muslim (lihat jilbab). Namun dalam keilmuan Islam, hijab lebih tepat merujuk kepada tatacara berpakaian yang pantas sesuai dengan tuntunan agama.
Tidak memakai riasan saja sudah seperti ini, apa lagi kalau sedikit didandani, fikirku sambil melihat bentuk tubuhnya yang masih terlihat begitu molek di depanku ini. Sepertinya memang dia pintar merawat diri. Pantas saja dukun itu ingin men”cabuli”nya, coba kalau dia ini adalah nenek-nenek yang sudah keriput semua, apa dukun itu masih mau memberi syarat pengobatnya dengan cara menyetubuhi pasiennya?
Membayangkan seandainya memang syarat pengobatan yang di lakukannya adalah harus dengan cara menyetubuhi setiapa pasien yang akan di obatinya, termasuk jika ada laki-laki dan nenek-nenek yang sudah keriput semua. Aku jadi senyum-senyum sendiri.
Bagian Tiga
*
MELIHAT aku senyum-senyum sendiri setelah mendengar penjelasannya barusan, pipi wanita berkulit hitam manis ini memerah, mungkin dia lagi berfikir kalau aku sedang berfikir jorok tentangnya. Merasa tidak enak dengan rona wajah dan tatapan matanya barusan, aku cepat-cepat meminta maaf, sebelum dia terlanjur salah sangka dengan senyumanku barusan.
Maaf kak, aku tidak bermaksud seperti itu. Kataku lagi, kucoba jawab pertanyaannya yang masih menggantung di dalam fikirannya saat ini. ”Enggak apa-apa, kakak bisa memahami itu. Dan kakak mengajak abang ngobrol berdua malam ini, karena kami sudah siap dengan semua hal terburuknya.” Katanya lagi sambil tersenyum menatapku. Maksud kakak? Tanyaku kurang paham dengan kata-katanya barusan.
“Kami sudah capek berobat kesana kemari, dan kakak hampir gila. Setiap malam jum’at kliwon almarhum suami kakak itu selalu datang, ia menyetubuhi kakak tanpa bisa kakak menolaknya sekalipun, dan menurut beberapa dukun yang kami jumpai, Almarhum suami kakak itu masih belum mau melepaskan, dan meninggalkan kakak sampai saat ini, makanya menurut mereka sampai saat ini kami belum memiliki keturunan.” Katanya lagi. Sambil menatap langit-langit ruang makan yang juga berwarna biru laut. Matanya kulihat berkaca-kaca, seperti berusaha untuk menahan tangisnya. Kulihat, sepertinya dia merasa begitu tertekan dengan semua keadaan yang di alaminya itu. Jujur saja, aku sedikit trenyuh mendengar semua ceritanya barusan.
“Bahkan saat ini tekat kakak sudah bulat. Kakak bersedia, jika memang abang hendak menyetubuhi kakak sebagai syarat pengobatan.” Katanya lagi sambil menunduk. Aku kaget mendengar ucapannya barusan, Ku tatap wajahnya yang memerah itu. Ada rasa jengah, pasrah tapi tak rela, dan saat ini dia seolah merasa bahwa pria yang sedang duduk didepannya, pasti sedang berfikir bahwa dia adalah wanita gampangan yang bisa di ajak tidur oleh lelaki manapun. Suaranya terdengar begitu pelan.
Kenapa kakak berfikir aku bisa mengobati kakak? Aku bukan dukun! Tanyaku, setengah protes, walau jujur saja darahku sempat berdesir mendengar kata-katanya barusan. Otak kiriku langsung bekerja, ingat dengan mimpi dan kejadian di kamar mandi tadi, membayangkan semua itu, aku hampir lupa diri. Mana ada lelaki normal menolak di ajak begituan sama wanita yang memiliki senyuman yang menggoda ini.
Tapi satu sisi hatiku yang lainnya protes, dan mengatakan sampai saat ini masih belum ada niat, bahkan berfikirpun belum, untuk ”meniduri” istri orang. Entah nanti kalau otak kanan dan otak kiriku sedikit khilaf. Karena memang urusan daging yang setumpuk itu terkadang sering membuat orang lupa diri, bahkan menurut beberapa buku yang pernah kubaca, sesama anak manusia saling membunuh antara satu dengan yang lainnya juga karena urusan ini. Mulai dari zaman Nabi yang pertama, hingga saat ini. kebanyakan pemicu awal keributan adalah karena masalah yang satu ini.
“Sebelum abang datang kemari, kakak telah berobat dan bertanya pada orang tua atau orang pintar yang mengatakan bahwa siluman cuma bisa di lawan dengan siluman juga, dan dia terus terang mengakui bahwa dia tidak bisa mengobati penyakit kakak yang dikarenakan oleh perbuatan siluman itu.
Tapi katanya, suatu saat nanti akan ada siluman yang akan datang menemui kami di sini, dan jika Siluman itu bersedia menolong kami, mudah-mudahan dia bisa mengusir siluman jelmaan mendiang suami kakak itu, kata orang pintar yang kakak temui itu, hanya siluman yang datang pas di hari pernikahan kami itu yang bisa menjebol pagar ghaib yang di pasang oleh mendiang suami kakak tersebut. Pagar ghaib yang membuat kakak susah di buahi, dan sulit mendapatkan keturunan dari lelaki manapun.” Katanya lagi, sambil menatap lurus kedua mataku, tatapan dan nada bicaranya begitu serius, sepertinya tidak main-main!
Geblek! Pikirku, jadi mereka menyangka aku ini adalah Siluman! Jujur saja aku memang jarang Shalat lima waktu. Tapi jelek-jelek begini, aku ini masih manusia tulen, kakiku saja masih menginjak tanah ketika berjalan, tubuhku masih basah ketika kehujanan, dan perutku masih kelaparan kalau pas lagi puasa karena tidak ada yang mau di makan.
AKU BINGUNG, dan tidak tau mau ngomong apa lagi pada keluarga aneh ini. Cukup lama aku diam, sambil mengisap rokok, menghembuskan asapnya pelan-pelan. Kalau mengikuti nafsu binatang yang ada di dalam diriku, bisa saja saat ini kubilang bisa mengobatinya, dengan syarat aku harus menyetubuhi tubuh moleknya terlebih dulu.
Tapi entah kenapa. Sepertinya, saat ini Setan pun sedang tidak ingin dekat-dekat denganku. Bukti-nya, saat ini aku cuma duduk dan diam, masih seperti setengah tidak percaya dengan apa yang barusan ku dengar. Seperti mimpi! Bangun tidur tiba-tiba ada wanita cantik yang tampak santun di depanku siang tadi tiba-tiba saja malam ini bilang kalau dia bersedia aku setubuhi saat ini. Api rokok yang barusan ku sundutkan ke kulitku masih terasa panas! dan kulitku masih terasa sakit, memerah, mungkin sedikit melepuh. Berarti aku tidak sedang bermimpi saat ini!
“Tadi malam. Sebelum Shalat istikharah, kakak bermimpi abang menyetubuhi kakak, lalu almarhum suami kakak datang, dia marah! Lalu berubah jadi seekor Macan, dia menerkam abang, dan tiba-tiba abang juga kakak lihat berubah menjadi seekor Harimau, lalu abang dan Harimau jelmaan almarhum suami kakak itu berkelahi. Dan selanjutnya kakak terbangun.
Tadi sebelum kakak mandi, kakak ceritakan semua mimpi yang kakak alami itu pada suami kakak, dan suami kakak meminta kakak melakukan Shalat istikharah untuk meminta petunjuk, agar kami di beri pilihan yang terbaik nantinya. Dan dia iklas, seandainya kita harus melakukan itu, dia rela melakukan apapun demi kesembuhan kakak. Wanita berkulit hitam manis ini menceritakan mimpinya barusan, sambil melihat ke arahku yang masih diam, sesekali aku memainkan rokok dijariku. Kutatap wajah wanita berkulit hitam manis di depanku ini, dan entah kenapa tiba-tiba aku mulai berfikir iseng. Bahkan sedikit jahil menurut.
Jahil menurut kamus Bahasa Indonesia adalah bodoh; tidak tahu (terutama tentang ajaran agama) Para ulama berkewajiban menuntun golongan jahil dan bebal ini.
Apa benar kakak mau melakukan apapun yang aku minta? Tanyaku sambil tersenyum menatap kea rah wajahnya yang bersemu merah itu, sepertinya dia sudah menebak apa yang bakal aku utarakan nanti.”Kakak bersedia, yang penting kakak bisa lepas dari semua kutukan ini!” Katanya pelan, sambil menunduk, mukanya makin memerah bak udang rebus. Sekalipun melakukan seperti apa yang kita lakukan seperti di dalam mimpi kakak tadi? Kataku lagi sambil tersenyum menatap ke rahnya yang kulihat sedikit jengah dan malu-malu itu.
“Iya,” jawabnya pelan, wajahnya memerah, antara pasrah dan sedikit lupa akan perbuatan dosa. Jujur saja, aku pun tadi bermimpi melihat kakak di kamar mandi, mengenakan pakaian tipis hingga aku sepertinya bisa melihat dengan jelas bentuk kemaluan kakak. Kataku lagi, menatap wajahnya yang walau sepasrah apapun keadaannya saat ini, wanita berkulit hitam manis ini masih menyimpan rasa malu, ketika ada lelaki lain yang bukan”muhrim”nya mengatakan kalau dia sudah melihat bentuk”kemaluan”nya itu.
Wanita berkulit hitam manis ini menatapku, tersenyum malu-malu. Dan tiba-tiba dia bangkit, lalu mendekat ke arahku.”Kakak akan turuti apapun permintaan abang, asalkan itu bisa menyembuhkan kakak.” Katanya lagi sambil duduk di sebelahku, setengah berbisik malu-malu ke telingaku.
Suami kakak gak akan marah, seandainya dia tau kita melakukan itu? Tanyaku pelan, setengah berbisik di telinganya.”Enggak bang! Saat inipun dia sengaja pura-pura tidur di dalam kamar, karena bagaimanapun dia tidak ingin melihat kakak bersama Pria lain”melakukan itu”secara langsung di depan matanya.”Katanya lagi setengah berbisik, pipinya memerah, merasa malu sendiri, dengan apa yang baru saja keluar dari bibir tebalnya itu.
Bagaimana kalau aku ingin ”melakukan” nya di sebelah suami kakak? Tanyaku lagi, sambil tersenyum lebar, setengah menggodanya. Dia kaget, mukanya merah padam. Tidak bisa berkata apa-apa lagi mendengar kata-kataku barusan. Menurutnya, ini pertanyaan gila yang tidak perlu dijawabnya. bagaimana mungkin dia sanggup”berzina”dengan lelaki lain yang bukan muhrim nya, dihadapan suaminya sendiri.
Menurut Wikipedia bahasa Indonesia; Zina adalah perbuatan persetubuhan antara laki-laki dan perempuan yang tidak terikat pernikahan atau perkawinan. Secara umum, zina bukan hanya di saat manusia telah melakukan hubungan seksual, tetapi segala aktivitas-aktivitas seksual yang dapat merusak kehormatan manusia termasuk dikategorikan zina.
Tidurlah kak, hari sudah hampir pagi. Kataku menyuruh wanita berkulit hitam manis yang masih bingung dengan perkataanku barusan. Dia menatapku, matanya sedikit membelalak. Antara kaget dan kecewa dengan sikapku ini..
“Bang!” Suaranya tertahan, protes, sorot matanya masih seperti tidak percaya, bagaimana mungkin aku sanggup memperlakukan dia seperti itu? Dia bukan PSK dan suaminya yang saat ini masih tertidur pulas di kamar bukanlah mucikari, dan tempat ini adalah Rumah Makan bukan rumah Bordil.
Menurut Wikipedia bahasa Indonesia; Bordil (dari Bahasa Belanda : bordeel) adalah tempat yang digunakan untuk pelacuran atau prostitusi. Di sini pelacur dapat bertemu dan berhubungan seks dengan pelanggan mereka.
Wanita berkulit hitam manis ini menangis sesegukan, aku jadi merasa tidak enak sendiri. Dan entah kenapa tiba-tiba aku begitu berani menyentuh wajahnya. Ku pegang dagunya, ku dongakan ke atas, kutatap mata sembabnya yang masih mengeluarkan air mata. Air mata seorang wanita baik-baik yang betul-betul merasa terhina, dan merasa di lecehkan oleh seorang pria yang baru saja di kenalnya. Merasa di perlakukan seperti seorang pelacur yang baru saja meminta untuk melayaninya di hadapan mucikarinya sendiri.
Bagian Empat
*
KU CIUM PIPINYA, dan kucoba lumat bibirnya. Wanita berkulit hitam manis yang sudah terlanjur kesal karena merasa di lecehkan sampai ke titik terendah harga dirinya ini melengos, membuang wajahnya.
Maafkan aku, entah dosa dan kesalahan apa yang dulu pernah kakak lakukan sebelumnya. hingga kakak bisa mengalami nasib seperti ini, setahuku. Dunia ini tercipta berdasarkan hukum sebab akibat, dan berdasarkan semua cerita yang kakak sampaikan dari tadi, aku tau kalau kakak adalah wanita baik-baik. Menutup aurat dan menjaga harga diri. Tapi entah kenapa kakak harus mengalami sakit yang harus di obati dengan cara yang tidak umum seperti penyakit lainnya itu.
Wanita berkulit hitam manis ini diam, menatapku, tidak berusaha menjauhkan atau menepis tangan-ku yang masih menyentuh dagu-nya. Tangisnya kembali pecah. Sambil menangis dia kembali berkata, “Apa dosa dan kesalahan kakak bang? Sampai harus mengalami nasib di permalukan seperti ini?” katanya lagi sambil menatap sendu ke arahku.
Aku tidak tau, mungkin saja ada kesalahan masa lalu, yang kakak sudah lupa, atau mungkin ada hal-hal yang kakak lakukan dulu ketika mendiang suami kakak masih hidup yang belum kakak ceritakan sama aku. Kataku lagi, membiarkan wanita berkulit hitam manis ini mengeluarkan semua luapan emosi dan perasaan nya malam ini di dadaku.
Sambil memeluk dan membenamkan seluruh wajahnya di dadaku, dia kembali menangis, menumpahkan emosi dan semua unek-unek yang selama ini mengganjal di dalam hatinya. Cukup lama kubiarkan, hingga dia kembali tenang dan mulai berhasil menguasai dirinya lagi.
“Dulu suami pertama kakak berasal dari keluarga yang ekonomi-nya cukup mapan, saat itu kakak begitu tergila-gila padanya. Hingga kakak khilaf, dan saat itu kakak pergi ke dukun, untuk memelet suami kakak tersebut, agar dia mau menikahi kakak.” Katanya pelan Di antara tangisnya. Terus…Tanyaku penasaran.
Menurut Wikipedia bahasa Indonesia; Memelet / Pelet merupakan jenis ilmu gaib yang berfungsi untuk memengaruhi alam bawah sadar seseorang agar jatuh cinta kepada orang yang mengirim pelet tersebut.
“Selanjutnya setelah kami menikah, kakak yang saat itu begitu kuatir kalau dia akan pergi meninggalkan kakak karena tau kalau saat malam pertama itu kakak sudah tidak perawan lagi. Akhirnya kakak kembali mendatangi dukun yang mengguna-gunainya waktu itu. Saat itu kakak bahkan meminta susuk agar suami kakak itu semakin sayang dan tidak berfikir untuk meninggalkan kakak. Pada awal-awal susuk itu di pasang, rumah tangga kami sangat harmonis, dia menuruti apa saja kemauan kakak waktu itu, hingga suatu ketika kakak terlupa. Kakak melanggar pantangannya.
Semenjak kakak melanggar pantangan susuk itu, dia mulai tidak terkontrol, beberapa kali dia mulai main gila sama perempuan lain, bahkan beberapa di antaranya dengan wanita yang sudah bersuami. Suami kakak itu memang lumayan tampan. Beberapa kali dia mengancam akan menceraikan kakak, akhirnya kakak kembali mendatangi dukun yang dulu pernah memasang susuk di kemaluan kakak itu. Dan ternyata pas terakhir kakak kesana, dia baru saja meninggal dunia.” Katanya lagi, masih membenamkan wajahnya di pundakku. Bisa ku cium aroma wangi sabun mandi di sekujur tubuh-nya, nafsu binatang di dalam diriku mulai berontak, dia begitu menginginkan wanita yang sudah begitu jinak di sampingku ini, matanya menatap liar melihat setiap jengkal tubuh wanita yang memakai kerudung hitam panjang ini.
Menurut Wikipedia bahasa Indonesia; Susuk merujuk pada suatu cara memasukkan benda asing kedalam tubuh seseorang secara spiritual untuk mendapatkan suatu kelebihan. Benda asing tersebut umumnya berupa jarum kecil. Kelebihan yang dimaksud berupa perlindungan spiritual, penarik lawan jenis, penambah daya tarik, dan kekuatan pada fisik yang kesemuanya merupakan suatu bentuk sugesti seorang yang telah menggunakan susuk tersebut.
Kalau yang barusan kakak ceritakan itu benar, berarti bukan almarhum suami kakak yang datang dan menyetubuhi kakak setiap malam Jum’at Kliwon itu. Tapi itu adalah khodam atau mahluk halus yang dulu pernah di masukan oleh dukun itu ke dalam kemaluan kakak.
Tujuannya adalah untuk mengikat dan menarik ‘ rasa ‘ almarhum suami kakak agar tidak berpaling kepada kemaluan wanita lain, ketika suami kakak meninggal dunia, mahluk itu merasa, bahwa kakak adalah miliknya yang harus dia jaga, hingga dia merasa tidak boleh ada lelaki lain yang boleh menyentuh kemaluan kakak selain dia. Kataku, setengah berbisik di telinga-nya, entah kenapa tiba-tiba aku mulai tidak bisa mengendalikan diriku lagi, ku gigit pelan kupingnya. Dia cuma diam, menggelinjang kegelian.
“Pantas punya suami kakak tidak pernah bisa hidup, ketika berhadapan dengan punya kakak, jujur saja kakak belum pernah di setubuhinya.” Katanya berbisik pelan di telingaku. Aku kaget, pantas saja, suaminya itu iklas dia di setubuhi pria lain, asalkan memang itu bisa menyembuhkan sakit aneh yang di derita oleh istrinya itu. Karena ternyata diapun selama ini begitu tersiksa karena tidak bisa “menyentuh” istrinya itu.
Aku bukan siluman, Aku ini binatang jalang, apa yang kakak harapkan dari binatang jalang sepertiku? apa kakak tidak takut? Kataku, setengah berbisik di telinga wanita berkulit hitam manis yang saat ini bukan cuma menyandarkan kepala-nya di bahuku, tapi sudah mulai memeluk erat pinggang-ku.
“Saat ini kakak sudah tidak takut apa-apa lagi, kakak sadar bahwa selama ini kakak sudah membohongi semua orang dengan penampilan luar kakak. Selama ini kakak berlaku layaknya perempuan suci di hadapan semua orang, di luar rumah selalu memakai hijab, agar terjaga dari pandangan pria-pria nakal yang bukan muhrim kakak. Tapi sebenarnya kakak sedang berusaha menutupi bibit-bibit dosa dan maksiat dari masa lalu kakak, selama ini kakak berzina dan bersekutu dengan Setan, bahkan dulu ketika memasang susuk itu pun, dukun itu memasang susuk di kemaluan kakak dengan cara menyetubuhi kakak terlebih dahulu. Katanya itu adalah salah satu syarat agar susuk yang dipasangnya itu bisa menyatu secara sempurna dengan tubuh kakak. Ketika itu kakak berfikir toh hanya sekali, dan tidak ada yang tau, selain kakak dan dukun tersebut.” Katanya lirih di telingaku, lalu meneruskan ucapannya; ”Sekarang abang sudah tau semuanya. Dan sekarang terserah abang, mau menilai kakak ini seperti apa orangnya.”
Aku tidak pernah memandang rendah orang lain kak, apalagi menilai sesorang dari penampilan luar-nya. Karena aku percaya, bahwa semua yang sudah terjadi di Dunia ini adalah karena sudah atas izin-nya, bahkan sehelai daun yang jatuh ke muka ke bumi ini pun itu terjadi atas kehendaknya, jika Tuhan tidak menghendaki mustahil itu bisa terjadi. Sekalipun jika nanti ternyata kakak benar-benar sembuh dari sakit yang kakak derita setelah kita benar-benar melakukan itu, aku percaya semua itupun terjadi atas izinnya.
Kata-kata ku terhenti sejenak, menelan ludahku sendiri, saat ini mataku melirik ke arah jemari tanganku, yang sedari tadi di genggamnya, tiba-tiba saja oleh wanita berkulit hitam manis itu di bawa masuk kebalik rok kain hitam panjang yang di kenakannya itu.
“Aku ingin melakukan dosa dengan abang malam ini, dan aku berharap semoga ini adalah dosa yang terakhir kalinya kakak lakukan setelah malam ini, dan semoga ini bisa memutuskan mata rantai dari dosa-dosa masa lalu kakak.” Katanya lagi sambil menatap mataku, nafasnya sedikit memburu.
Menurut Wikipedia bahasa Indonesia; Dosa (dari bahasa Sanskerta: doṣa) adalah suatu istilah yang terutama digunakan dalam konteks agama untuk menjelaskan tindakan yang melanggar norma atau aturan yang telah ditetapkan Tuhan atau Wahyu Illahi.
Tidurlah kak, sudah hampir pagi. Kataku lagi, sambil berusaha menarik tanganku yang tadi sempat menyentuh sesuatu yang begitu lembut dan kenyal, namun terasa begitu hangat di balik rok kain hitam panjangnya itu.
Wanita berkulit hitam manis itu menatapku, matanya yang berkaca-kaca. Ada rasa kecewa ketika dengan halus aku berusaha menarik tanganku dari balik gengaman jari-jemarinya.
“Abang tidak mau mengobatiku? Atau karena abang jijik setelah tau siapa aku sebenarnya?” Nada suaranya sedikit meninggi, bahunya terguncang-guncang menahan suara tangisnya yang hampir pecah sedari tadi.
Bukan aku tidak mau mengobati kakak, apalagi merasa jijik melakukannya dengan kakak, hanya saja saat ini aku belum tau bagaimana cara mengobati penyakit yang kakak alami itu. Kataku lagi lagi sambil berusaha menenangkannya, berusaha menghibur luka hatinya yang merasa begitu terhina, oleh seorang pria yang baru saja menolaknya. Berusaha menenangkan tangisnya, berusaha memulihkan kepercayaan dirinya yang sempat terhempas jatuh dan hancur berkeping-keping barusan.