Hubungan Weton dengan Primbon Jawa

Hubungan Weton dengan Primbon Jawa
Hubungan Weton dengan Primbon Jawa
Weton digunakan oleh masyarakat Jawa untuk menentukan suatu
hal, baik itu karakter, keberuntungan seseorang bahkan hingga nasib dan
lainnya. Namun, dibutuhkan buku primbon Jawa untuk mengetahui ramalan-ramalan
tersebut.
Primbon Jawa merupakan kitab warisan dari leluhur masyarakat
Jawa yang memiliki orientasi kepada relasi antara kehidupan manusia dengan alam
semesta. Buku primbon Jawa juga telah menjadi sumber rujukan bagi masyarakat
Jawa sejak dahulu.
Kitab primbon Jawa memiliki fungsi sebagai pedoman untuk
menentukan sikap dalam suatu tindakan serta kehidupan seseorang. Isi dari kitab
ini adalah ramalan, berbagai macam pengetahuan kejawen, rumus-rumus ilmu gaib
serta sistem bilangan yang cukup rumit untuk menghitung hari mujur serta
mengurus segala macam kegiatan-kegiatan penting seperti perjodohan, pernikahan
dan lainnya.
Untuk mengetahui hal-hal di atas atau menghitung hari mujur, diperlukan weton dan neptu Jawa seseorang.
Tabel Neptu Jawa dan Cara Menghitung Weton
Hari | Neptu | Pasaran | Neptu |
---|---|---|---|
Minggu | 5 | Legi | 5 |
Senin | 4 | Pahing | 9 |
Selasa | 3 | Pon | 7 |
Rabu | 7 | Wage | 4 |
Kamis | 8 | Kliwon | 8 |
Jumat | 6 | ||
Saptu | 9 | ||
Berdasarkan tabel di atas, bisa dipahami bahwa masing-masing
hari serta pasaran memiliki nilai-nilai yang bermacam-macam, jadi cara
menghitung weton adalah dengan cara menjumlahkan nilai hari lahir dengan
pasaran. Selanjutnya, silahkan simak penjelasannya berikut ini untuk menghitung
weton dengan tabel neptu Jawa.
Cara menghitung weton yang pertama adalah dengan menggunakan
neptu hari dengan pasaran Jawa. Pada tabel neptu Jawa tersebut, dapat
mencermati bahwa masing-masing hari dan pasaran Jawa memiliki nilai yang
berbeda. Cara menghitung weton dalam hal ini dapat dilakukan dengan
menjumlahkan nilai dari hari dan pasaran yang dimiliki di weton kelahirannya.
Contohnya, jika Anda memiliki tanggal lahir pada hari Sabtu dengan pasaran Jawa kliwon, artinya weton Anda adalah Sabtu Kliwon. Untuk menghitung jumlah wetonnya, Anda cukup menjumlahkan nilai 9 (jumlah neptu hari lahir, yaitu Sabtu) dengan nilai 8 (pasaran Jawa kliwon).
Jadi, 9 + 8= 17. Jumlah neptu weton seseorang yang terlahir
pada hari Sabtu kliwon adalah 17. Dengan jumlah tersebut, maka Anda dapat
mengetahui watak seseorang, menghitung keberuntungan, cara seseorang meraih
kesaksian dan cara menghitung kecocokan pasangan.
Selain cara menghitung weton Jawa dengan cara yang pertama,
ada pula cara menghitung weton Jawa yang kedua, yaitu berdasarkan pada bulan
serta tahun Jawanya. Berbeda dengan cara yang pertama, neptu Jawa untuk bulan
dan tahun biasanya digunakan untuk memperkirakan musim hujan, musim tanam,
musim kemarau, hama penyakit pada tanaman tertentu, jumlah panen, tangkapan ikan
dan lain sebagainya.
12 nama bulan pada
kalender Jawa sebenarnya tidak jauh berbeda dengan bulan kalender dalam
Islam. Sementara itu, nama-nama tahun pada kalender jawa terdiri atas delapan
jenis.
Kalender Jawa dalam kebudayaan Jawa akan berganti tahun
setiap satu windu sekali. Oleh karena itu, setiap delapan tahun sekali, nama
tahun dalam kalender Jawa juga akan berubah sesuai dengan urutannya yaitu Alip,
Ehe, Jimawal, Je, Dal, Be, Wawu dan yang terakhir adalah tahun Jim Akhir.
Berikut tabel dari hitungan Jawa berdasarkan bulan serta tahunnya.
Bulan | Nilai | Tahun | Nilai |
---|---|---|---|
Suro | 7 | Alip | 1 |
Sapar | 2 | Ehe | 5 |
Maulud | 3 | Jimawal | 3 |
Bakda Mulud | 5 | Je | 7 |
Jumadil Awal | 2 | 3 | 4 |
Jumadil Akhir | 2 | Be | 2 |
Rejeb | 2 | Wawu | 6 |
Ruwah | 4 | Jim Akhir | 3 |
Pasa (Puasa) | 5 | ||
Sawal | 7 | ||
Dulkangidah (Sela) | 1 | ||
Dulkahijah (Besar) | 3 | ||
Berdasarkan tabel di atas, Anda bisa menghitung weton dengan
neptu bulan dan tahun Jawa seseorang. Sebagai contoh, apabila seseorang lahir
pada bulan Ruwah dan tahun Wawu, Maka Anda perlu menjumlahkan nilai 4 yang ada
pada bulan Ruwah serta 6 yang ada pada tahun Wau. 4+6= 10, angka 10 adalah
hasil akhir penjumlahan dan weton neptu bulan serta tahun Jawa.