Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Aku Ada

Ruang Berbagi dan Informasi

 

 

 Aku Ada

Anak remaja berusia 15 tahun itu memilih mengunci diri dalam kamar,  tak Ia hiraukan omelan ibunya. 


Anak remaja berusia 15 tahun itu selalu berusaha menghindari  ibunya yang sedang marah, dimatanya, apapun yang dia kerjakan selalu salah di mata ibunya. 


Anak remaja itu merasa aman dan tenang ketika berada di dalam kamarnya.

Ia segera mengambil pulpen dan buku, menuliskan apa yang sedang dirasakannya, ini adalah diary keempatnya yang telah Ia tulis.

Setelah merasa plong menuliskan kegundahan hatinya, Ia kemudian menulis cerpen; tentang  kisah anak dari keluarga sederhana yang mempunyai saudara banyak.

Ketika makan satu butir telur harus dibagi tiga, seringkali ibunya membuat dadar telur dicampur terigu supaya bisa dibagi semua.


Meski sederhana, anak remaja yang berasal dari keluarga sederhana itu begitu bahagia. memang secara materi keadaannya serba kekurangan, tapi kasih sayang dari kedua orangtuanya berlimpah.

Remaja yang berasal dari keluarga sederhana itu merasa bangga, ibunya selalu hadir untuk mengambil raport-nya, meski ibunya kerepotan membagi waktu antara mencari nafkah dengan hadir mengambil raport anaknya.


Bahagia itu sederhana, ketika kita bisa meluangkan waktu untuk orang yang kita sayangi.

Pesan ini yang ingin remaja itu sampaikan lewat cerpen yang Ia tulis.

 

***  

Remaja itu merasa tidak betah ketika berada di rumah, apalagi disaat libur seperti ini. Ia teringat ketika waktu pembagian raport, Ia sudah datang paling pagi ke sekolah dan ibunya sudah janji akan datang untuk mengambilkan raport-nya.

Tunggu punya tunggu sampai pukul 13.00 WIB, ibunya belum juga datang, walikelasnya merasa kesal karena menunggu terlalu lama dan akhirnya Ia di suruh pulang. 


Remaja itu pulang dengan rasa kecewa. 

Sampai di rumah Ia mengurung diri di dalam kamar, ketika ibunya datang, tidak ada kata maaf dari ibunya dan seolah tidak ada kejadian apa-apa.

Remaja itu menyadari orang tuanya teramat sibuk dan remaja itu dipaksa untuk memahami keadaan untuk anak seusianya yang belumlah dewasa. 

Terkadang jiwa mudanya berontak, Ia juga ingin dipahami, tapi Ia tidak punya keberanian untuk mengungkapkan semuanya.

Semua yang dia alami Ia pendam semuanya seorang diri. 

Sebenarnya Ia pernah protes, tetapi Ia disuruh diam oleh ayahnya, dia harus mengikuti apapun kemauan ibunya, pesan itu yang selalu dipesankan oleh ayahnya. 

Karena merasa percuma untuk protes dengan semua keadaan yang di alaminya, remaja itu akhirnya hanya bisa diam.

Bukan sekali duakali Ia kecewa karena tidak ada yang mengambilkan Raport-nya, dan seperti biasa, Ia akan pulang ke rumah dengan tangan kosong. 

Hal seperti itu terus Ia alami hingga Ia lulus SMA.

 

Waktu terus berlalu dan dari waktu ke waktu remaja itu selalu merasa hidup sendirian di dunia ini. 

Setiap kali dia bercerita, bukan hanya selalu dianggap angin lalu saja, bahkan beberapa kali dia ditertawakan.

Dalam keadaan merasa sendirian, remaja itu coba tahan semua beban yang terasa begitu memberatkan pikiran.


Hari berganti minggu dan minggu berganti bulan, bahkan tanpa dia sadari tahunpun telah berganti.


Buku Diary adalah satu-satunya tempat Ia bisa mencurahkan segala isi hatinya, buku diary tidak pernah menolak atau pun menertawakan dirinya yang merasa kesepian dan seorang diri menjalani hari-harinya yang terasa tidak mudah di dunia. 

Jodoh, rezeki dan maut sudah ada yang mengatur, mungkin itu ungkapan yang tepat untuk remaja yang dulu sering terabaikan ini. 

Kebiasaan nya menulis di diary ternyata dikemudian hari membuat remaja ini ketika sudah menjadi laki-laki dewasa itu menjadi seorang penulis terkenal di negaranya. 

Betul kata pepatah yang mengungkapkan bahwa roda dunia itu berputar. Jika dulu nya sebelum terkenal remaja ini selalu di abaikan oleh orang-orang di sekelilingnya, saat ini semua orang berusaha untuk mendekatinya.

Novel-novel hasil karyanya laku keras di pasaran, Ia sudah menerbitkan puluhan buku novel dan sudah memiliki banyak penggemar. 

Sebenarnya Ia merasa bahwa tulisannya itu sangatlah sederhana, tapi siapa sangka, hal yang menurut nya begitu sederhana itu malah membuat hasil karyanya di Terima oleh pasar, sebab siapapun akan mudah memahami dan mengikuti alur cerita yang Ia buat di dalam setiap karya-karyanya. 

Siapapun yang membaca karya-karyanya, para pembaca selalu akan merasakan, bahwa seolah-olah mereka adalah tokoh yang ada di dalam ceritanya. Sepertinya itulah salah satu nilai lebih yang dimiliki oleh penulis muda yang sedang berada di puncak karirnya itu. 


Walau karya-karyanya saat ini selalu dinanti oleh para  penggemarnya, hal itu tidak membuat remaja yang dulunya selalu merasa sendirian itu menjadi lupa diri. 

"Selain aku, ada Tuhan yang selalu ada untukku, " Keyakinan itu sampai sekarang masih dia melekat kuat di dalam pikirannya. 

Remaja yang dahulu merasa sendirian dan hanya bisa mengadukan semua keluh kesahnya kepada Tuhan dan buku Diarynya, saat ini semakin beranjak dewasa, baik secara fisik dan pemikirannya.

Dia sadar bahwa kehidupan ini sesungguhnya hanyalah cerita, sama seperti cerita di novel-novel hasil karyanya. 

Aku hanyalah Wayang dan ada Dalang yang telah mengatur semua alur cerita. 

Motto itu tanpa sengaja telah membuat remaja yang dahulunya "bukan siapa-siapa" Ini menjadikannya seorang penulis yang mampu membuat jutaan pembaca setia nya sadar, ternyata banyak ilmu-ilmu tentang kehidupan yang bahkan tidak mereka jumpai di bangku sekolahan. Siapa sangka, mereka ternyata banyak belajar tentang kehidupan di dunia ini hanya dari sebuah novel yang mereka baca.

Kembali kepada cerita hidup remaja yang dahulunya selalu merasa terabaikan ini, seiring waktu yang berjalan, dengan laris manis karya-karyanya di pasaran, bisa dibilang saat ini remaja itu telah mencapai tahap ujian di dalam hidupnya, harta, tahta dan wanita. 

Dengan kesuksesan yang telah di rasakannya, pundi-pundi yang masuk ke dalam dompet  sepertinya tidak pernah ada  habisnya. Sebab selain menjadi penulis cerpen remaja dan novel-novel yang hampir semuanya tentang kehidupan, remaja yang kini telah dewasa itu saat ini sering di undang menjadi pembicara, baik di stasiun televisi maupun acara-acara lainnya. 

Saat ini semua orang telah mengakui keberadaannya di dunia. 

"Aku ada"

Begitulah saat ini yang Ia rasakan di dunia. 

Penulis remaja yang dulunya selalu dianggap "tidak ada" Oleh orang-orang di sekelilingnya itu mendapatkan pasangan seorang penulis handal  yang selalu setia  mendampingi dikala Ia bukan siapa-siapa. Mereka hidup tenteram dan damai dalam keberkahan hidup yang di ridhoi oleh yang Maha Pencipta. 



Selesai

Catatan : Hikmah yang bisa diambil dari kisah ini adalah, kita tidak hidup sendirian di Dunia ini, walau mungkin terkadang engkau merasa di abaikan oleh orang-orang di sekelilingmu, yakin dan percayalah bahwa masih ada Tuhan yang selalu ada untukmu. 

Lautan kata 1919

#adsn1919


Foto oleh stein egil liland: https://www.pexels.com/id-id/foto/fenomena-langit-berbintang-aurora-borealis-cahaya-utara-10012670/

Traktir creator minum kopi dengan cara memberi sedikit donasi. Silahkan Pilih Metode Pembayaran

Baca Konten Premium dengan Metode Pembayaran, silahkan BERLANGGANAN untuk lanjut membaca artikel-artikel pilihan.

 © 2020-2023 - Warkasa1919. All rights reserved

2 komentar untuk "Aku Ada"

Warkasa1919 7 Agustus 2022 pukul 20.18 Hapus Komentar
Terimakasih untuk cerpennya Mbak Din, inspiratif 🙂🤝
Rumah Fiksi 1919 7 Agustus 2022 pukul 20.20 Hapus Komentar
Sama-sama semoga berkenan 🙏