Mossad: Mandat, Struktur, dan Cara Kerja
Kota Tel Aviv. foto/Istockphoto
Mossad: Mandat, Struktur, dan Cara Kerja
Mossad (Ibrani: Ha-Mossad le-Modi’in ule-Tafkidim Meyuhadim) adalah badan intelijen luar negeri Israel. Lembaga ini berfokus pada pengumpulan intelijen luar negeri, operasi klandestin, dan kontra-teror internasional, berdampingan dengan Aman (intelijen militer) dan Shin Bet (keamanan dalam negeri). Mossad dibentuk pada 13 Desember 1949 atas persetujuan PM David Ben-Gurion, dengan Reuven Shiloah sebagai direktur pertama.(המוסד)
Secara organisasi, Mossad berada langsung di bawah perdana menteri Israel. Sejak Juni 2021, kursi direktur dipegang David “Dadi” Barnea, yang pada 2025 masih bertugas dan kerap tampil sebagai negosiator isu-isu regional.(Wikipedia, Reuters)
Dalam menjalankan mandat, Mossad menggunakan kombinasi HUMINT (agen manusia), SIGINT (penyadapan), operasi rahasia (penyamaran, penyelundupan, sabotase), dan aksi langsung dalam kondisi tertentu. Budaya operasi mereka menekankan disiplin penyangkalan (tidak mengklaim keberhasilan maupun kegagalan) serta koordinasi antarlembaga (dengan militer dan kepolisian di dalam negeri).
Operasi-Operasi Ikonik: Dari Perburuan Nazi hingga Nuklir Iran
1) Perburuan Penjahat Nazi: Eichmann (1960)
Salah satu operasi paling terkenal Mossad adalah penangkapan Adolf Eichmann—arsitek “Solusi Akhir” era Nazi—di Buenos Aires, Argentina, pada 1960. Tim Mossad menculik Eichmann, menyelundupkannya ke Israel, dan mengadilinya di Yerusalem. Operasi ini membentuk reputasi Mossad sebagai pemain global berisiko tinggi.(Encyclopedia Britannica)
2) Jaringan Mata-mata di Dunia Arab: Eli Cohen (awal 1960-an)
Eli Cohen, agen Mossad yang menyusup ke lingkar elite Suriah dengan nama samaran “Kamel Amin Thaabet”, menjadi contoh ekstrem HUMINT yang mendalam. Informasi kunci yang ia kirimkan—termasuk soal posisi-posisi militer—mempengaruhi kalkulasi Israel dalam konflik regional. Cohen tertangkap dan dieksekusi pada 1965.(Encyclopedia Britannica)
3) “Wrath of God” pasca-Munich (1970-an)
Setelah pembantaian atlet Israel di Olimpiade Munich 1972, Mossad menjalankan rangkaian operasi yang dikenal sebagai “Wrath of God”, menargetkan individu yang disebut bertanggung jawab atau terkait. Program ini memicu kontroversi, termasuk kasus keliru sasaran di Lillehammer, Norwegia (1973), namun menggambarkan prioritas Mossad pada penjeraan dan pembalasan.(Encyclopedia Britannica)
4) Entebbe & dukungan intelijen lintas lembaga (1976)
Dalam Operasi Entebbe (Uganda, 1976), militer Israel memimpin penyelamatan sandera pesawat Air France yang dibajak. Meski aksi serbuan adalah domain militer, dukungan intelijen dan penyiapan medan dari komunitas intelijen Israel—termasuk Mossad—sering disebut sebagai faktor pendukung penting dalam perencanaan dan eksekusi.
5) Osirak/Opera (Irak, 1981): Intelijen untuk pencegahan nuklir
Penghancuran reaktor nuklir Osirak Irak oleh AU Israel pada 1981 didukung intelijen yang luas. Literatur kebijakan dan sejarah operasi menilai pengumpulan informasi Israel (termasuk dari jaringan intelijen) sebagai elemen koreografis menuju serangan pencegahan ini.(Wilson Center, Modern War Institute -)
6) Iran: dari Stuxnet hingga Arsip Nuklir Tehran
-
Stuxnet (±2010): Serangan siber paling terkenal era modern yang menargetkan fasilitas pengayaan uranium Natanz. Laporan investigatif dan kajian kebijakan luas mengaitkannya dengan program rahasia bernama “Olympic Games” yang melibatkan AS dan Israel; serangan ini diyakini merusak sekitar 1.000 sentrifugal Iran dan menunda program nuklir.(ABC News, ndupress.ndu.edu)
-
“Tehran Nuclear Archive” (2018): Pada Januari 2018, Mossad mengeksekusi penggerebekan di sebuah gudang di Tehran dan membawa keluar sekitar 100.000 dokumen/berkas terkait program senjata nuklir Iran era AMAD Project. Paparan publik dilakukan PM Benjamin Netanyahu pada 30 April 2018, dan temuan arsip tersebut kemudian dianalisis oleh berbagai lembaga riset nuklir.(Belfer Center, IIS Keamanan dan Sains, Carnegie Endowment)
-
Mohsen Fakhrizadeh (2020): Tokoh sains nuklir Iran tewas pada 27 November 2020 dalam serangan canggih dekat Tehran. Laporan investigatif terkemuka menyebut metode senapan mesin yang dikendalikan jarak jauh/AI dan menisbatkan keterlibatan Israel (yang, sesuai kebiasaan, tidak dikonfirmasi secara resmi).(The Times of Israel)
Catatan: Keterlibatan Israel/Mossad pada operasi yang tidak diklaim resmi berasal dari laporan investigatif media arus utama, pejabat anonim, dan analisis think-tank. Penyangkalan resmi adalah pola standar dalam operasi klandestin.
Pola Operasi dan Taktik Khas
-
Jejaring diaspora & identitas ganda: Sejak awal, Mossad memanfaatkan jaringan global—baik komunitas Yahudi diaspora maupun aset non-Yahudi—untuk penyamaran, logistik, dan perlindungan.
-
Operasi lintas domain: Dari penculikan/ekstradisi ilegal (Eichmann), pemburu-teroris (Wrath of God), operasi sabotase siber (Stuxnet), hingga pencurian dokumen strategis (Arsip Tehran). Setiap domain ditopang intelijen manusia dan teknologi.
-
Koordinasi antarlembaga: Banyak operasi besar adalah kombinasi: HUMINT Mossad, SIGINT unit militer, dan aksi langsung oleh IDF. Osirak/Opera adalah contoh klasik paduan intelijen–militer; Entebbe contoh sinergi rencana intelijen dengan kemampuan raid jarak jauh.(Wilson Center)
-
Penyangkalan dan diplomasi senyap: Mossad jarang mengklaim operasi. Sebagai gantinya, diplomasi intelijen—misalnya negosiasi tak langsung soal sandera/konflik—sering diemban pimpinan Mossad, terlihat dari peran publik David Barnea dalam mediasi isu Gaza (2025).(Reuters)
Jejak Global: Eropa, Timur Tengah, Afrika, Amerika
-
Eropa Barat & Skandinavia: Operasi penindakan “Wrath of God” berlangsung di beberapa kota Eropa; insiden Lillehammer (Norwegia, 1973) menjadi kontroversi akibat salah sasaran.(Encyclopedia Britannica)
-
Timur Tengah & Iran: Fokus utama Mossad sejak 2000-an adalah program nuklir Iran, jaringan proksi regional, dan arsitektur keamanan perbatasan. Rangkaian operasi—dari Stuxnet hingga perampasan Arsip Tehran dan serangan terhadap tokoh kunci—menunjukkan pola deterrence aktif.(ABC News, Belfer Center)
-
Afrika: Dalam beberapa dekade, Afrika berperan sebagai wilayah transit dan medan proxy. Entebbe (Uganda, 1976) menandai kemampuan Israel melakukan operasi jauh dari basis sendiri, dengan dukungan intelijen yang ekstensif.
-
Amerika Latin: Operasi Eichmann di Argentina (1960) menjadi tonggak yang menegaskan jangkauan global Mossad sekaligus preseden operasi ekstrateritorial berisiko tinggi.(Encyclopedia Britannica)
Kontroversi dan Dampak
-
Legalitas & kedaulatan: Operasi asing—baik penculikan, pembunuhan bertarget, maupun sabotase—memunculkan kritik terkait pelanggaran kedaulatan dan hukum internasional.
-
Efek strategis: Dari Osirak hingga Stuxnet, tujuan Israel umumnya mencegah musuh mencapai kapabilitas pemukul strategis (nuklir/roket). Bukti menunjukkan penundaan nyata (mis. dampak kerusakan sentrifugal di Natanz), namun tidak menghentikan program sepenuhnya—lebih ke mengulur waktu dan mengganggu momentum lawan.(ndupress.ndu.edu)
-
Persepsi & psikologi: Operasi spektakuler (Eichmann, Arsip Tehran) menciptakan efek psikologis—baik sebagai peringatan bagi musuh maupun penguatan deterrence bagi publik Israel.(Belfer Center)
Kesimpulan
Selama lebih dari tujuh dekade, Mossad berevolusi dari jaringan kecil pasca-kemerdekaan menjadi aktor intelijen global dengan portofolio dari HUMINT klasik sampai siber mutakhir. Rekam jejaknya—dari Eichmann (1960) hingga Arsip Nuklir Tehran (2018) dan operasi terkait Iran (2010-2020-an)—memperlihatkan konsep pencegahan aktif: mengganggu, menunda, dan melemahkan kemampuan lawan sebelum menjadi ancaman eksistensial. Dalam praktik, keberhasilan Mossad justru sering tidak pernah diklaim, sementara kontroversi hukum-etika akan selalu mengikuti operasi klandestin lintas batas.
Rujukan kunci
-
Sejarah & mandat Mossad (situs resmi): pembentukan 13 Desember 1949 dan peran Reuven Shiloah. (המוסד)
-
Profil & operasi klasik (Eichmann, Eli Cohen, pasca-Munich/“Wrath of God”): Britannica, diperbarui 13 Agustus 2025. (Encyclopedia Britannica)
-
Osirak/Opera (1981) dan konteks intelijen: Wilson Center; MWI/West Point. (Wilson Center, Modern War Institute -)
-
Stuxnet & “Olympic Games” (±2010): laporan media yang merangkum temuan NYT serta kajian kebijakan soal kerusakan sentrifugal. (ABC News, ndupress.ndu.edu)
-
Arsip Nuklir Tehran (2018): paparan & analisis akademik (Belfer Center; ISIS/Institute for Science and International Security; FDD). (Belfer Center, IIS Keamanan dan Sains, fdd.org)
-
Fakhrizadeh (2020): rangkuman liputan Times of Israel atas laporan investigatif NYT terkait metode penyerangan. (The Times of Israel)
-
Kepemimpinan terkini: David Barnea (Reuters & ensiklopedi). (Reuters, Wikipedia)