Sosial Media Penyebab Insomnia
Sosial Media Penyebab Insomnia
Bermain Sosial media merupakan cara baru bagi
setiap orang untuk melepas kepenatan dari rutinitas yang dilakukan setiap
harinya. Banyak hal yang bisa dilakukan mulai
mengakses informasi penting seperti berita ter up date sampai berkomunikasi dengan kerabat dan keluarga jauh.
Bermain social media tidak hanya bisa lakukan
oleh orang dewasa akan tetapi kegiatan ini bisa dilakan oleh semua orang mulai
dari anak-anak sampai dewasa. Akan tetapi
terkadang saat menjelajah internet seringkali seseorang
begadang sehinga menyebabkan kekurangan waktu tidur, walaupun hanya
sekedar mengakses social media dengan chatting
atau berinteraksi dengan pengguna lainnya sebelum jam tidur dapat
mengganggu pola tidur, memicu insomnia, sakit kepala dan kesulitan konsentrasi.
Insomnia merupakan salah satu gangguan tidur
yang sangat sering dijumpai. Biasanya timbul sebagai suatu gejalah dari gangguan lain yang mendasarinya terutama
gangguan psikologis seperti kecemasan, depresi atau gangguan emosi laiinya.
Penggunaan social media setiap hari serta membawa ponsel atau gadget ketempat
tidur dan semakin lama menggunakan media social melalui gadget tersebut makan
akan semakin mengganggu peraturan dari
hormone melatonin yang berperan dalam
pengaturan jam tidur, sehingga dapat menyebabkan insomnia bagi penggunanya. Hal
ini bisa terjadi karena saat kita memainkan social media melalui gadget atau
yang lainnya sebelum tidur, cahayanya dapat memicu atau menstimulasi otak untuk
membuat kita terbangun dan menunda keniginan untuk tidur.
Baca Juga: https://garispaku.blogspot.com/2020/08/pentingnya-pertolongan-pertama.html
Tanda-tanda umum apabila seseorang mengalami
serangan insomnia yaitu, adanya gangguan tidur yang bervariasi dari ringan
sampai parah, sulit jatuh ke dalam fase tidur, sering terbangun di malam hari,
saat terbangun sulit untuk tidur lagi, terbangun yang terlalu cepat, tidur yang
tidak memulihkan, pikiran seolah dipenuhi berbagai hal, selalu kelelahan di
siang hari, penat, mengantuk, sulit berkonsentrasi, lakas marah/emosi, merasa
tidak pernah mendapat tidur yang cukup dan sering sakit/nyeri kepala.
Kasus yang terjadi pada siswa SMA 7 Muhammadiya
Yogyakarta merupakan salah satu pelajaran yang dapat kita terapkan dalam
kehidupan kita dalam menggunakan social media. Dimana 57,5 % orang yang menjadi
responden mengalami insomnia karena intensitas yang sering menggunakan social
media. Tentunya ini menjadi perhatian untuk kita semua sehingga bisa terhindar
dari hal tersebut. Harapan yang sangat besar kepada pihak yang terkait agar
lebih memperhatikan hal ini, dengan memberikan edukasi cara menggunakan social
media yang baik serta bahaya yang dapat terjadi jika terlalu sering menggunakan
social media.
Salah satu cara untuk mengobati insomnia adalah
dengan cara rutin melakukan olahraga dengan durasi dan frekuensi yang sesuai
yaitu tiga kali dalam satu minggu dan minimal dilakukan selama 30
menit. Membaca buku 30 menit juga dapat diterapkan untuk meminimalisir gejala
insomnia.
Daftar Pustaka :
Dewi, L.P. and Suesti, S., 2017. Hubungan intensitas penggunaan situs jejaring sosial dengan insomnia pada remaja di sma muhammadiyah 7 yogyakarta (Doctoral dissertation, Universitas' Aisyiyah Yogyakarta).