Widget HTML #1

Membuat Cemilan Untuk Mengenang Nenek

Ruang Berbagi dan Informasi

 

Membuat Cemilan Untuk Mengenang Nenek

Hai semua, sudah lama saya tidak mengisi blog ini. Pada kesempatan ini, saya akan membagikan resep jadul nenekku tercinta. Beliau sangat jago memasak, apapun yang beliau masak hasilnya sangat enak, seperti di rumah makan Bu Hj. Didi daerah Ciranjang Jawa Barat. Rumah Makan khas Sunda  favorit Keluarga saya. 

Waktu kecil dan kami tinggal di  Kecamatan Cariu, setiap pulang ke Bandung kami pasti mampir di Rumah Makan Bu Hj. Didi, sekarang beliau sudah almarhumah. Rumah makan sederhana dan familiar seperti di rumah sendiri. Rasa masakannya sangat enak terasa pas di lidah, seperti itulah gambaran masakan nenekku. 

Saya cerita Rumah Makan Bu Hj. Didi padahal hanya orang Sunda yang pernah mencicipinya yang tau. Mas Admin bingung nih, enaknya  seperti apa karena beliau bukan orang Sunda, tapi tak mengapa ya? Hehehehe

Waktu kecil saya sering membantu nenek masak lebih tepatnya merecoki,  biasanya sih saya kebagian motong-motong sayuran atau daging, saya paling senang bila disuruh meremas parutan kelapa, tapi paling malas kalau disuruh marut kelapa. Kalau ada kelapa belum diparut saya cari alasan biar ga marut kelapa hehehe. 

Oleh nenek saya diajari cara mengupas wortel, kentang serta sayuran lainnya. Untuk sayur sop dan capcay cara memotong sayuran pun berbeda, semua itu saya tau dari nenek. Kunci masakan nenek yang  enak hanya  satu yaitu harus berani bumbu dan seimbang. 

Sambil bantu-bantu masak, biasanya saya  curhat ke nenek, curhat apa saja dan saya  sangat terbuka ke nenek, paling nenek hanya senyum-senyum kalau saya cerita. 

Semua masakan nenek saya suka, baik sayuran, daging dan cemilan,  salah satu cemilan buatan nenek  yang saya suka adalah rangesing, yang bahan pokoknya adalah pisang ambon. 

***

Selama Isoman banyak teman-teman yang mengirimi saya pisang ambon, saking banyaknya sampai tidak kemakan dan khawatir keburu busuk maka saya olah menjadi cemilan kesukaan saya  yaitu rangesing, kebetulan bahan bakunya sangat mudah yaitu pisang, gula merah, telur, garam dan santan.

Takarannya saya  kira-kira (pembaca jangan protes ya) karena nenek tidak pernah ngasih takaran yang baku hehehe.

Untuk 10 pisang ambon yang matang, saya iris-iris 150 gram  gula merah, 65 ml santan kental (saya pakai yang kemasan), 2 butir telur dan 1/2 sdt garam halus.

Pisang ambon  saya haluskan dalam wadah bisa loyang kue atau rantang, menghaluskannya bisa pakai sendok atau ulekan yang dilapisi plastik (biar pisang steril dari rasa yang lain hehehe), setelah halus saya tambahkan gula merah yang sudah diiris-iris, telur, garam dan santan, kemudian saya aduk-aduk sampai gula merah menyatu dengan pisang. Biar lebih praktis bisa diblender.

Setelah itu masukan air ke dalam   panci kukusan sampai mendidih, kemudian masukan adonan rangesing ke panci kukusan, biarkan sampai matang, biasanya 20 sampai 30 menit, cara ngecek matang atau tidak rangesing ditusuk pakai garpu bila tidak ada adonan yang nempel berarti sudah matang dan siap dinikmati. Dingin lebih enak dan minumnya teh tawar yang panas atau teh pahit.

Oh iya rangesing bisa dimasak  di loyang atau dibungkus daun pisang, memang sih lebih enak dibungkus daun pisang supaya wangi, karena saya tipe ingin praktis jadi pakai loyang saja. Selamat mencoba ya, kalau tidak suka manis, gulanya bisa dikurangi, tapi apabila para pembaca suka manis takaran gula bisa di tambahkan dan resep ini bisa dicoba sesuai selera. 


Koleksi pribadi 



Saya intip di buku resep-resep,   ada  juga membuat rangesing dicampur terigu atau roti, itu sih tergantung selera kita, tapi saya buat rangesing sesuai resep nenek yang diberikan padaku, untuk mengenang beliau.

Sambil menikmati rangesing saya teringat kebersamaan dengan  nenek. Betapa saya sangat  merindukan nenek, saat ini tidak ada lagi tempat saya untuk bercerita, andai nenek masih ada.....ah.  Semoga nenek tenang di Surga-Nya. Aamiin.

ADSN1919

Sumber
1

Ubah Ikuti Blog


Silahkan berlangganan untuk membaca Konten Premium, Kami mengemas berita dengan gaya bercerita

Konten Premium adalah salah satu jenis artikel pilihan yang tersedia di warkasa1919.com. Semua artikel yang dikunci dapat di akses cukup dengan menggunakan nomor ID langganan.

Artikel biasa adalah konten yang bisa diakses oleh semua pengunjung warkasa1919.com. Konten Premium adalah konten yang dapat diakses dengan sistem berlangganan pada situs dalam jaringan (online). Konten Premium disajikan dengan artikel yang lebih mendalam.

Cukup   daftar di sini lalu dapatkan kode unik setelah melakukan pembayaran.

  • Dengan berlangganan Konten Premium, Anda mendapatkan semua berita dan informasi yang tidak disajikan pada konten biasa.
  • Dengan berlangganan Konten Premium, berarti Anda turut membantu keberlangsungan blog ini.  juga mendukung keberlangsungan informasi yang akan menjadi sumber kepercayaan diri ketika membuat keputusan.
  • Untuk benefit-benefit sebesar itu, harga berlangganan Konten Premium tergolong murah dan sangat bermanfaat.

 Untuk transaksi berlangganan Konten Premium dapat memilih Metode Pembayaran

Cukup masukan kode unik, Konten Premium bisa diakses melalui berbagai perangkat digital, seperti telepon pintar (smartphone), komputer genggam tablet, laptop, atau komputer meja (desktop).

Ketentuan Umum

  1. Dengan memakai produk artikel berbayar ini berarti Anda setuju untuk terikat dan patuh pada syarat dan ketentuan yang berlaku.
  2. Syarat dan ketentuan ini dapat berubah sewaktu-waktu dan Kami tidak berkewajiban untuk memberitahukannya kepada Anda.
  3. Syarat dan ketentuan ini dibuat untuk kepentingan bersama, untuk menjaga hak dan kewajiban masing-masing pihak, dan tidak dimaksudkan untuk merugikan salah satu pihak.

Dukungan

  1. Pelayanan support hanya melalui WhatsApp 
  2. Support hanya berlaku dengan syarat dan ketentuan 
  3. Tidak ada jaminan support gratis akan selalui diberikan. Namun begitu, Anda tidak perlu khawatir. Selama Kami masih online, setiap chatt yang masuk akan selalu diusahakan untuk dibalas.

Pemesanan dan Pembatalan

  1. Semua yang sudah dipesan/beli tidak bisa dikembalikan untuk alasan apapun.

Pembayaran

  1. Mata uang yang dipakai untuk pembayaran adalah Rupiah (IDR).
  2. Pembayaran bisa melalui ATM, internet banking, mobile banking, setoran tunai, maupun transfer antarbank ke rekening bank yang telah kami informasikan kepada Anda.
  3. Pembayaran dianggap lunas jika uang telah kami terima sesuai dengan jumlah yang harus dibayarkan. Segera lakukan konfirmasi kepada kami melalui fitur Konfirmasi Pembayaran yang tersedia di Warkasa1919.com atau melalui telepon/WA/email.
  4. Bank : BNI No Rek : 0223432494 A/N : Warkasa. 
  5. Kirim bukti transfer pembayaran  dan informasi pemesanan ke WhatsApp

Artikel Konten Premium dapat di share link-nya, tetapi bagi yang belum berlangganan hanya bisa membaca sebagian kontennya.

    KONTEN PREMIUM
    Anda sedang membaca Konten Premium dengan Metode Pembayaran, silahkan BERLANGGANAN untuk lanjut membaca

    PAYMENT

Pilih Layanan Kami

Nikmati akses tanpa batas dan mari bergabung bersama Warkasa1919.com

  • Artikel Premium

  • Jasa

  • Buku

12 komentar untuk "Membuat Cemilan Untuk Mengenang Nenek "

Nitamarelda.com 11 Agustus 2021 pukul 10.21 Hapus Komentar
Keren mb senangnya masak bersama nenek
Meduster 11 Agustus 2021 pukul 10.23 Hapus Komentar
Masih bingung masakan nya mba
Warkasa1919 11 Agustus 2021 pukul 10.25 Hapus Komentar
Keeren, terimakasih untuk artikelmya mbak Din 😊
Rumah Fiksi 1919 11 Agustus 2021 pukul 10.32 Hapus Komentar
Iya mba ... makasih sudah mampir
Rumah Fiksi 1919 11 Agustus 2021 pukul 10.33 Hapus Komentar
Hehehehe mba Ester yg jago menuangkan masakan ke tulisan 😁
Rumah Fiksi 1919 11 Agustus 2021 pukul 10.36 Hapus Komentar
Sama-sama mas, semoga berkenan 😁😂
celotehnur54 11 Agustus 2021 pukul 10.59 Hapus Komentar
Orang Bandung pintar dan kreatif dalam masak. Kami punya tetangga orang Bandung sukabumi. Semua bisa dia olah jadi camilan. Terima kasih telah berbagi ananda Dinni.
Rumah Fiksi 1919 11 Agustus 2021 pukul 11.28 Hapus Komentar
Sama-sama bunda, semua daun pun bisa jadi lalapan bagi orang Sunda 😁😁 yg engga itu daun pintu dan daun jendela 😁
Agustina Purwantini 11 Agustus 2021 pukul 12.27 Hapus Komentar
Oalaaah. Ini aku menyebutnya caranggesing.
Rumah Fiksi 1919 11 Agustus 2021 pukul 13.58 Hapus Komentar
Hehehe mungkin beda2 penyebutannya ya 😂
celotehnur54 12 Agustus 2021 pukul 05.51 Hapus Komentar
Betul, makanya kulitnya mulus2. Terutama kaum hawanya. Makan sayur mentah baik untuk kesehatan kulit.
bread&salt 15 Agustus 2021 pukul 20.58 Hapus Komentar
Great Post! Thanks for sharing!